CINTA DAN KEINDAHAN.
Api yang memikat dan membakar .
Damai yang menenangkan dan membebaskan.
PERAN CINTA DAN KEINDAHAN.
DALAM KEHIDUPAN SPIRITUAL.
Pengembaraan di jalan menuju Taman Kebenaran
memerlukan bukan hanya pencapaian dan perwujudan
pengetahuan integratif,
melainkan juga keterbenaman di dalam cinta
dan ketertarikan pada keindahan di tingkat tertingginya.
Allah telah menjadikan mungkin bagi kita manusia
untuk dapat meraihnya , tidak hanya melalui pengetahuan
tetapi juga melalui cinta dan keindahan.
Taman itu adalah Taman Kebenaran , sekaligus juga Taman Cinta,
yang Keindahannya melebihi dan melampaui
semua yang dapat kita bayangkan atau telah kita alami
sebagaimana sesuatu yang menyenangkan dan indah di bumi ini.
Tukang Kebunnya juga sang Kekasih ,
yang tidak hanya harus diketahui, tetapi juga dicintai
dan direnungkan dalam keindahannya yang tak berhingga,
yang membakar penonton dan menggiring kepada
ekstasi penyatuan serta kedamaian puncak.
Laki-laki dan perempuan mengalami berbagai macam cinta
dan menyaksikan banyak objek yang indah dalam kehidupan
di bawah sini, tetapi kebanyakan tidak mencapai Taman Kebenaran
melalui pengalaman seperti itu.
Oleh karena itu ,
kita harus bertanya pada diri kita sendiri
apakah cinta dan keindahan dalam konteks Tasawuf
dan mengapa kaum Sufi ,
yang begitu menekankan pengetahuan prinsipal dan mencerahkan,
sangat sering berbicara tentang cinta dan keindahan ,
yang saling terkait tanpa terpisahkan satu sama lain.
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan ini ,
penting untuk mencuplik hadis qudsi dari Nabi Muhammad
mengenai hubungan antara pengetahuan dan cinta :
Dia yang mencari - Ku akan menemukan - Ku.
Dia yang menemukan - Ku akan mengetahui - Ku.
Dia yang mengetahui- Ku akan mencintai - Ku .
Dia yang mencintai - Ku , akan Aku cintai.
Dia yang Kucintai , akan Aku tebas.
Dia yang Kutebas, akan Aku tebus.
Dia yang Kutebus, Diri ku sendirilah penebusnya.
Jalan menuju Kebenaran menghasilkan penentuan Kebenaran,
yang berarti pengetahuan mengenai-Nya .
Lebih jauh lagi, Kebenaran itu sedemikian sehingga orang
tidak dapat mengetahui-Nya tanpa mencintai-Nya.
Dan cinta itu akhirnya mengantarkan ke dalam rengkuhan Allah,
yang pada gilirannya mencintai orang-orang
di antara hamba-hamba-Nya yang mencintai-Nya .
Akan tetapi , dengan pengertian metafisik ,
cinta Allah mendahului cinta manusia ,
seperti yang akan kita tinjau di bawah ini.
#SHN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar