Sabtu, 16 Januari 2016

Kepalamu Adalah Tanggamu - Rumi

Kepalamu Adalah Tanggamu - Rumi

Hari ini kulihat Sang Tercinta, 
seri semarak segala perkara itu; 
Ia lepas menuju ke langit bagai ruh Mustafa. 1)

Karena wajah-Nya, matahari menjadi malu, 
daerah langit terharu-biru sekacau kalbu; 
lantaran cerlangnya, 
air dan tanah lempung lebih bercahaya dari api menyala.

Aku berkata, 
“Berikan padaku tangga, agar aku dapat naik ke langit pula.” 
Jawab-Nya, 
“kepalamu ialah tangga; 
 purukkan kepalamu lebih rendah dari kakimu.” 2)

Bila kautempatkan kakimu lebih tinggi dari kepalamu, 
maka kakimu akan berada di atas kepala bintang-bintang; 
bila kau menyibak angkasa, 
injakkan kakimu di angkasa, nah, mulailah!

Seratus jalan ke angkasa—langit pun menjadi jelas bagimu; 
membubunglah kau di setiap samar fajar ke langit raya, 
bagai sebuah doa. 3)

: : : : : : : :

K e t e r a n g a n :

1) Rujukan pada Mi’raj Nabi Muhammad. Mustafa adalah panggilan untuk Beliau.
2) Sujud
3) Q.S. Adz-Dzâriyât [51] : 18), “Dan di akhir-akhir malam 
                                                 mereka memohon ampun (kepada Allah).”

* Terjemahan oleh Hartojo Andangdjaja, 
dari Rumi, Jalaluddin; Kasidah Cinta, 1982: Budaya Jaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar