Sabtu, 16 Januari 2016

WAJAH (KHAWASUL KHAWAS)

WAJAH (KHAWASUL KHAWAS)

Wajah di dalam wajah kita ada 9 bernama :

1. Sirru sirr.
2. Sirr.
3. Ahdah.
4. Wahdah.
5. Wahdiah.
6. Ahmad.
7. Muhammad.
8. Mustafa.
9. Mahmud.

Ada 9 Tashahud juga yang kita lakukan dalam Sholat 5 waktu, 
dan pada waktu-waktu itulah wajah-wajah ini akan keluar.

“Inni Wajjahtu wajhiya lillazi fatar-as-samawati wal arda hanifam 
wama ana min-al-mushrikin.”

Bagi mereka yang belum menjalani Maqam Sholahuddaim, 
maka dia tidak dapat mengeluarkan wajah-wajah ini, 
karena apabila wajah Ahmad dan Muhammad keluar dan 
mereka tidak menapaki Maqam Sholahuddaim maka itu artinya dia akan mati.

Hanya yang sudah mencapai Maqam Sholahuddaim saja 
yang boleh keluarkan wajah-wajah ini.

Misalnya untuk pergi ke18.000 Alam, untuk beribadah atau menjalankan tugas Allah.

Banyaknya alam ini karena Allah RABBUL ALAMIN dan 
Nabi Muhammad juga RAHMATAL LIL ALAMIN dan 
kita RAHMATAN FIL ALAMIN.

Ilmu tentang wajah-wajah akan terbuka 
ketika telah menguasai Ilmu tentang Nafas, Anfas, Tanafas dan Nufus, 
setelah melewati beberapa tahapan, 
misalnya dengan Nafas Ar-Rahman dan Wajah Ar-Rahman.

Dalam hal kita menapaki jalan Tasawuf yaitu 
jalan Hakekat dan Makrifatullah, 
diperlukan suatu keikhlasan dan kesungguhan 
oleh karena itu Guru yang Mursyid dan yang Kasyaf 
sangat diperlukan untuk memantau dari jarak jauh, 
maksudnya guru tahu apa yang anak murid mimpikan di malam hari.

Kemampuan untuk “DUDUK DALAM KALIMAH” penting, 
ini artinya kita harus menguasai Zikir Nafas dan penyucian diri, 
agar kita mampu menghalau semua yang akan datang mengganggu, 
mereka yang mencapai tahap suci ini akan dapat berjumpa 
dengan para Anbiya’ dan para Malaikat, 
dapat belajar langsung dari mereka, 
setelah itu akan dapat Bapak dan Ibu “spiritual” 
kemudian jika maqam meningkat 
maka akan diberikan nama Rahasia 
yang dengan nama inilah penghuni langit mengenalinya.

Jika saja Roh dapat menembus 7 lapis langit, 
maka tentu dapat juga menembus 7 lapis bumi, 
dan pastinya akan dapat mengetahui rahasia-rahasia makhluk 
yang duduk di semua lapisan ini.

Dengan demikian mudahlah bagi mereka untuk menghantar balik makhluk 
yang asalnya dari lapisan-lapisan ini, 
pada kondisi ini biasanya gurunya terlebih dahulu sudah membuka rahasia 
huruf-huruf Muqoto'at, 
sebab ini merupakan kunci-kunci perbendaharaan 
untuk masuk kedalamnya.

Bagi mereka yang sudah disahkan Mengenal Diri = Mengenal Allah, 
maka tidak ada yang dapat mengodanya dengan apapun jua, 
walau godaan tetap saja ada dan juga bagi yang dapat mengenal Diri 
akan diberi Anugerah Kasyaf (tembus pandang) oleh Allah Ta’ala.

Bukti sudah mengenal Diri ialah 
ketika dia dapat mengeluarkan 9 wajahnya semua. 
Dan juga, 
ketika dia telah ditalqinkan oleh gurunya (kafan-kan) 
dan ketika pintu langit telah terbuka 
dan dia melihat semua isi langit : Sidratul Muntaha, Baitul Arsy, Arsyillah.

Puncaknya adalah ketika masuknya Al-Quran dari langit terus ke Dada 
dan mendapat kesempatan membaca Al-Quran di Sidratul Muntaha.

Allah berfirman di dalam Hadis QudsiNya :
“Hai hambaKu, 
bila engkau ingin masuk ke HaramiKu (Haramil Qudsiyah), 
maka engkau jangan tergoda oleh Mulki, Malakut, Jabarut 
karena alam Mulki adalah setan bagi orang Alim, 
Alam Malakut adalah setan bagi orang Arif dan 
Alam Jabarut adalah setan bagi
orang yang akan masuk ke Alam Qudsiyah”.

Wajib bagi semua manusia 
mengetahui kapasitas dirinya yaitu pada alam yang mana 
dan jangan mengaku-ngaku sesuatu yang bukan haknya.

“Allah menyayangi orang-orang 
yang mengetahui kadar dirinya 
dan tidak melewati batas perjalanannya 
menjaga lisannya dan 
tidak menyia-yiakan umurnya”.

Seorang Alim harus mampu mencapai makna hakekat manusia 
yang disebut “Tiflul Ma’ani” (Bayi Ma’nawi).

Setelah itu harus mendidiknya 
dengan tetap melakukan Asma Tauhid dan 
keluar dari alam Jasmani ke alam Ruhani, 
yaitu alam As-Sirri yang di sana tidak ada sesuatu pun selain AlLah. 

Sirr itu seperti lapangan dari cahaya, tidak ada ujungnya. 
Inilah Maqam Al-Muwahidin.

Berusahalah untuk mencapai ke tahap itu 
melalui ajaran guru atau orang yang ahlinya. 

Ada di antaranya sengaja tidak diuraikan dengan lebih lanjut 
karena sebagiannya adalah rahasia yang perlu dibicarakan secara khusus

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar