Di saat kaum muslimin resah atas wafatnya rasul saw, sejumlah kaum Anshar mengadakan pertemuan di saqifah bani Sa'idah untuk memperbincangkan masalah penerus kepemimpinan rasul saw. Saat itu hadir tokoh terkemuka Anshar, Sa'ad bin Ubadah. Dan kaum Anshar mendukung dialah sebagai pemimpin.
Kemudian timbul pertanyaan "bagaimana bila kaum muhajirin berpendirian bahwa merekalah yang lebih berhak atas kepemimpinan umat"
Lalu pertanyaan itu dijawab sendiri oleh mereka "dari kami seorang pemimpin dan dari mereka seorang pemimpin". Dan Sa'ad bin Ubadah menarik nafas, "Inilah awal kelemahan"
Kesimpulan ini, keputusan yang mengarah pada pengangkatan Sa'ad bin Ubadah, disampaikan oleh Ma'an bin 'Adiy pada Umar bin Khatab ra yg sedang berada di rumah rasul saw. Mulanya beliau menolak ajakan Ma'an. Lalu Ma'an bin Adiy berkata, "sampaikan saja berita ini pada kaum muhajirin, kalian pilih sendiri pemimpin kalian. Kulihat sekarang pintu fitnah sudah ternganga semoga Allah segera menutupnya"
Umar ra, tak dapat menyembunyikan keresahannya dan belum tahu apa yg harus diperbuat. Maka dia menemui Abu Bakar ra yg sedang membantu persiapan pemakaman jenazah rasulullah. Abu Bakar ra menjawab, "aku sedang sibuk. Rasul belum dimakamkan. Aku hendak kau ajak ke mana?". Umar ra terus mendesak dan menarik tangannya.
Terjadi dialog yang mengarah pada ketegangan di saqifah bani Sa'idah. Sampai akhirnya diputuskan Abu Bakar ra yang dibai'at sbg pemimpin.
--------------------------
Pertanyaannya :
1. Apa kaum muhajirin dan anshar tidak tahu atau sengaja menolak wasiat rasul saw ttg sayidina Ali Kw sbg penerus kepemimpinan beliau atas kaum muslim?
2. Keputusan bai'at kepada syd Abu Bakar ra, benarkah menjadi indikasi perampasan hak kekhalifahan syd Ali Kw?
3. Pada akhirnya sayd. Abu Bakar ra dibantu atau bekerja sama dg syd Ali Kw, jg sahabat yg lain berhasil mengkonsolidasikan persatuan umat, menciptakan stabilitas Negara dan pemerintahan yg dipimpinnya dan menjamin keamanan dan ketertiban di seluruh jazirah arab.
Jadi apa yang bisa diambil pelajaran dari kisah ini
Salam cahaya
Kemudian timbul pertanyaan "bagaimana bila kaum muhajirin berpendirian bahwa merekalah yang lebih berhak atas kepemimpinan umat"
Lalu pertanyaan itu dijawab sendiri oleh mereka "dari kami seorang pemimpin dan dari mereka seorang pemimpin". Dan Sa'ad bin Ubadah menarik nafas, "Inilah awal kelemahan"
Kesimpulan ini, keputusan yang mengarah pada pengangkatan Sa'ad bin Ubadah, disampaikan oleh Ma'an bin 'Adiy pada Umar bin Khatab ra yg sedang berada di rumah rasul saw. Mulanya beliau menolak ajakan Ma'an. Lalu Ma'an bin Adiy berkata, "sampaikan saja berita ini pada kaum muhajirin, kalian pilih sendiri pemimpin kalian. Kulihat sekarang pintu fitnah sudah ternganga semoga Allah segera menutupnya"
Umar ra, tak dapat menyembunyikan keresahannya dan belum tahu apa yg harus diperbuat. Maka dia menemui Abu Bakar ra yg sedang membantu persiapan pemakaman jenazah rasulullah. Abu Bakar ra menjawab, "aku sedang sibuk. Rasul belum dimakamkan. Aku hendak kau ajak ke mana?". Umar ra terus mendesak dan menarik tangannya.
Terjadi dialog yang mengarah pada ketegangan di saqifah bani Sa'idah. Sampai akhirnya diputuskan Abu Bakar ra yang dibai'at sbg pemimpin.
--------------------------
Pertanyaannya :
1. Apa kaum muhajirin dan anshar tidak tahu atau sengaja menolak wasiat rasul saw ttg sayidina Ali Kw sbg penerus kepemimpinan beliau atas kaum muslim?
2. Keputusan bai'at kepada syd Abu Bakar ra, benarkah menjadi indikasi perampasan hak kekhalifahan syd Ali Kw?
3. Pada akhirnya sayd. Abu Bakar ra dibantu atau bekerja sama dg syd Ali Kw, jg sahabat yg lain berhasil mengkonsolidasikan persatuan umat, menciptakan stabilitas Negara dan pemerintahan yg dipimpinnya dan menjamin keamanan dan ketertiban di seluruh jazirah arab.
Jadi apa yang bisa diambil pelajaran dari kisah ini
Salam cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar