PESAN SUCI SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
“Bagi orang-orang yang benar-benar jujur (shadiq),
dia tidak dapat bergerak ke belakang.
Dia selalu bergerak ke depan.
Dia hanya memiliki depan, tanpa belakang.
Dia tak pernah berhenti berprilaku jujur dan ikhlas
sehingga setitik debunya menjadi gunung,
setetes airnya menjadi lautan,
jatahnya yang kecil menjadi sangat besar,
lampunya menjadi matahari, dan
bungkusnya menjadi isi.
Jika engkau beruntung bertemu dengan seseorang
yang benar-benar jujur seperti itu,
maka engkau harus selalu dekat dengannya
kemanapun ia membawamu.
Jika engkau beruntung bertemu dengan seseorang
yang mempunyai obat untuk menyembuhkan penyakitmu,
maka engkau harus mendekatinya sepanjang waktu.
Jika engkau cukup beruntung bertemu dengan seseorang
yang bisa menunjukkan kepadamu
bagaimana cara menemukan kembali
kesempatan yang telah engkau sia-siakan pada sesuatu
yang tak lebih baik daripada sampah,
maka engkau harus mendekatinya—benar-benar dekat!
Tapi, boleh jadi,
engkau tak akan pernah mengenal orang-orang yang seperti itu,
sebab mereka tak lebih dari segelintir manusia yang langka.
Bungkus luarnya mungkin banyak, tetapi isinya hanya sedikit.
Cangkangnya mungkin berada di tempat-tempat pembuangan sampah umum,
tetapi isinya berada di gudang pribadi sang pemilik tanah.
Setiap kali
hati diisi dengan hal-hal duniawi, syahwat, hawa nafsu badani,
maka hati itu akan menjadi hanya sekadar cangkang,
yang tak akan cocok untuk tujuan apa pun di luar dunia yang rendah ini.
Selama engkau masih menemukan dalam hatimu
sifat dan perbuatan kotoran makhluk,
maka engkau akan merasa menderita karena hukuman.
Allah SWT berfirman,
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
kecuali supaya mereka menyembah-Ku.
Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka,
dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi Aku makan.
Sesungguhnya Allah,
Dialah Yang Maha Pemberi rezeki,
Yang Mahakuat lagi Mahakokoh.”
(QS Adzariyat: 56-58)
—Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Jala Al-Khathir