MATI CARA SUFI
Abul Husin Al-Maliki menuturkan kisahnya: Aku
pernah menemani Khairan An-Nassaj selama bertahun-tahun. Delapan hari
sebelum wafatnya, beliau sempat berkata kepadaku, “Aku akan mati pada
hari Kamis menjelang maghrib. Aku akan dimakamkan pada hari Jumat. Jadi,
jangan lupa pesanku ini!”
Abul Husin lalu melanjutkan kisahnya:
Setelah peristiwa ini kebetulan aku lupa dengan pesan beliau. Sampai
suatu ketika bertemu dengan seseorang yang memberitahukan tentang
kematiannya kepadaku. Aku sangat terkejut dan segera beranjak pergi
untuk menghadiri jenazahnya. Sebelum sampai di tempatnya, aku bertemu
dengan orang-orang yang sudah pulang dari rumah duka dan mengatakan,
“Jenazah akan di makamkan hari Jumat sebelum shalat Jumat.”
Aku
pun memutuskan untuk ikut mengantarkan jenazahnya. Ternyata benar,
jenazahnya dikeluarkan dari rumah duka pada hari Jumat seperti yang
dikatakan almarhum. Lalu, aku bertanya tentang sebab kematiannya kepada
seseorang disana.
Orang itu menceritakan, “Dia pingsan kemudian
sadar, lalu wajahnya menoleh ke arah Baitullah dan berkata: ‘Berdirilah,
semoga Allah memaafkanmu Sesungguhnya kamu adalah seorang hamba yang
diperintah. Apa yang diperintahkan kepadamu janganlah kau tinggalkan.
Sementara, sekarang ini, apa yang diperintahkan kepadaku aku telah
tinggalkan.’ Kemudian beliau meminta air untuk berwudhu, lalu melakukan
shalat. Setelah itu beliau membaringkan tubuhnya dan memejamkan kedua
matanya.
Setelah kematian Khairan An-Nassaj, ada seseorang yang
pernah bermimpi bertemu dengan beliau. Si pemimpi ini bertanya,
“Bagaimana keadaanmu?”
“Janganlah kamu bertanya lagi! Aku sekarang telah bebas dari duniamu yang fana!” demikian kata Khairan An-Nassaj.
--Risalah Al-Qusyairiyah karya Imam Al-Qusyairi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar