Rabu, 16 September 2015

MERASAKAN KEHADIRAN ALLAH DALAM JIWA KITA.

Memprogram diri kita bersama Allah, tujuan akhirnya adalah agar kita dapat hidup bersama Allah, kita hidup merasa didalam hamparan ke Maha Besaran Allah, ke Maha Agungan Allah. Dan kita hidup merasa didalam hamparan kasih sayang Allah dan kelembutan Allah yang jadikan jiwa kita merasa berbahagia bersama Allah, merasa tenang dan damai bersama Allah. Inilah kondisi jiwa yang dirasakan para wali dan para kekasih Allah. Wali adalah orang yang dekat dengan Allah, sahabat Allah dan yang mencintai Allah. Kekasih Allah adalah orang yang dicintai oleh Allah yang dipilih oleh Allah dari para walinya untuk menjadi tempat kehadiran cahaya Asma2 Allah di bumi. Seperti para Nabi, wali dan kekasih Allah adalah wakil Allah di bumi dengan derajat yang ber beda2. Nabi diberi wahyu dan hikmah dan diutus untuk umat, wali dan kekasih Allah diberi hikmah dan ilham, sebagian diutus membimbing umat dan sebagian hidup bersama Allah semata.

2. Dikatakan oleh Syeh Syadzali sang Qutub wali, kehadiran Allah begitu kuatnya pada diriku hingga aku tidak kuat menahannya, dan aku berdoa pada Allah agar Allah pasangkan hijab tirai pembatas antara aku dengan Allah. Sebuah suara berkata, janganlah engkau berdoa terhijab dari Allah, tapi mohonlah pada Allah agar diberi kekuatan yg dapat menerima kehadiran Allah. Wali2 tingkat puncak kesadarannya dipenuhi oleh Kehadiran Allah begitu kuatnya, lebih kuat dari kehadiran alam semesta yang dirasakannya. Hingga jiwa, pikiran dan kesadarannya dipenuhi Allah semata. Seperti Majnun yang jatuh cinta begitu dalamnya pada Layla hingga kekasihnya saja yang ada di mana2. Ketika orang bertanya pada Majnun siapa khalifah yang pertama ya Majnun.? Layla, jawab Majnun. Orang yang bertanya heran, kan Abu Bakar khalifah yang pertama, kata orang yang bertanya. Aku tidak kenal Abu Bakar, aku hanya kenal Layla, kata Majnun. Kehadiran Allah bagi wali dan kekasih Allah bagai Layla bagi Majnun yang dicintainya.

2 komentar: