Rabu, 30 Desember 2015

GURU SEJATI (WALIYAN MURSYIDANA)
MENCARI GURU SEJATI YANG WALIYAN MURSYIDANA
Ardiansyah Ahmad S.**

Sudah menjadi ketentuan Tuhan atas ketidak sempurnaan manusia, 
bahkan manusia di pandangnya sebagai makhluk yang lemah 
dan memiliki sifat-sifat yang tercela. 

Namun Tuhan menginginkan makhluknya menjadi manusia yang baik 
dan dapat memiliki peran penting dalam kehidupanya di Dunia.

Keinginan Tuhan atas manusia agar manusia dapat menjadi khalifah di Dunia. 

Oleh karenanya Tuhan mengirimkan para Nabi dan Rasul sebagai teladan yang nyata. Tanpa Nabi dan Rasul kesempurnaan tidak akan dapat di perolehnya.
Kini Nabi dan Rasul tidak akan kita temui karena Nabi Muhammad sendiri mengatakan 
Ia adalah khataman Nabiyin Nabi yang terakhir/penutup para Nabi. 
Diperlukan seorang guru yang derajatnya sama atau 
setidaknya mendekati seorang Nabi dan Rasul. Guru sejati namanya.

Persoalannya adalah 
bagaimana kita mengetahui seorang guru sejati itu dan menemukannya..

Guru sejati pasti ada, 
karena Tuhan menghendaki ummatnya menjadi ummat yang baik 
dan rahmat bagi semesta alam. 

Tanda dan ciri-ciri bahwa seseorang adalah Guru sejati adalah bahwa 
saat kita bertemu dengannya hati kita takjub dan tunduk padanya 
dan kita dapat mempercayainya.

Hati atau kalbu kita akan memberikan tanda akan hal itu, 
dan kalbu tak pernah salah dan tak pernah bohong. 
Ketika seseorang duduk bersama seorang guru sejati, 
ia akan merasakan kedamaian dalam jiwanya, kebahagiaan, ketenangan yang tak terbayangkan dan kepuasan, serta hati menjadi Damai, Inilah tandanya.

Ketika seseorang berhadapan dengan guru sejati, 
orang itu akan melupakan seluruh masalah-masalahnya, 
dan damai bersamanya bagaikan seekor ikan di dalam samudera.

Ketika seorang berhadapan dengan seorang guru sejati 
hilang haus dahaga ke-Tuhanan dan tersingkap samudra Makrifatullah. 
Karena dalam diri guru sejati ia laksana pintu atau jendela menuju Allah Subhanahuwata’alah.

Mengapa orang-orang pergi berwisata mengunjungi tempat-tempat yang indah pemandangan yang menakjubkan ke pantai misalnya. 
Karena ketika mereka melihat keindahan itu 
mereka menemukan ketenangan dan kenikmatan.

Demikian juga Roh, dan kalbu. 
Dalam kehidupan ini kita membutuhkan seseorang seperti sebuah samudera, 
sehingga kalbu kita, roh kita dapat merasakan kenikmatan dan puas 
dengan orang tersebut.

Kita memiliki begitu banyak sifat-sifat tercela. 
Kita membutuhkan seseorang untuk memberikan pada kita sifat-sifat mulia, dan 
sifat-sifat mulia ini tak dapat muncul hanya melalui membaca buku-buku, 
mempelajari kitab-kitab melainkan 
akan muncul lewat seseorang yang dapat memberikan contoh akan kemulian. 
Karena itulah Allah Ta’ala mengutus para Nabi dan RasulNya sebagai obat 
sekaligus sebagai contoh. 

Siapa saja yang duduk bersama guru sejati akan menyeraf sifat-sifatnya, 
karena sifat-sifat adalah fi’il dari sifat-sifat Allah Ta’alah.

Guru sejati adalah Wali yang Mursid. 
Ia adalah Waliyan Mursidana yang khalis Mukhlisin-Kamil Mukamil 
Dan biasanya ia pembawa sebuah perahu, 
sebuah asosiasi dzikir-dzikir yang menuntunya menuju kesempurnaan hakiki 
(insan al-kamil).
Dan Dzikir-dzikir itu tempat beteduhnya burung-burung si morgi 
untuk meneguk setetes air dari Samudra Makrifatullah.

Semoga kita di pertemukannya.
Allahua’lam bissawab.
** Penulis adalah seorang murid Waliyan mursidana yang qutb, al-Arief billah bermukin di kota Batam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar