Selasa, 29 Desember 2015

Mati Menurut Tharikat Naqsyabandiyah

Mati Menurut Tharikat Naqsyabandiyah

1- MATI TABI’I =
Yaitu mati panca indra yang lima,
seluruh anggota tubuhnya secara lahir dan batin telah membaca Allah Allah 
dan suara alam ini seolah berzikir dan terdengar membaca kalimat Allah Allah,
berzikir dengan sendirinya,
hingga yang tinggal hanyalah rasa rindu terhadap Allah. 
Orang yang telah merasakan mati Tabi’i itulah 
orang yang telah sampai dengan Rahmat Allah 
pada maqam tajalli Af’alullah ( nyata perbuatan Allah SWT ).

2- MATI MAKNAWI 
Yaitu merasakan dirinya lahir dan batin telah hilang 
dan seluruh alam ini telah lenyap semuanya,
yang ada hanyalah kalimat Allah Allah semata-mata 
dimanapun ia memandang,
kalimat Allah yang ditulis dengan Nur Muhammad.
Orang yang telah merasakan mati maknawi itulah 
orang yang telah sampai dengan rahmat Allah pada maqam Asma Allah SWT,
atau biasa disebut maqam Tajalli Asma(nyata nama Allah SWT), 
nama dengan yang punya nama tidak terpisahkan sedikitpun.
”Dengan nama Allah SWT,
yang tidak memberi mudarat/binasa dilangit dan dibumi 
dan Dia maha mendengar lagi maha mengetahui”.

3- MATI SURI 
Yaitu didalam perasaan orang itu telah lenyap segala warna-warni, 
yang ada hanya Nur semata-mata,

yakni Nurullah,
Nur Dzatullah,
Nur Sifatullah,
Nur Asma Allah,
Nur Af’alullah,
Nur Muhammad,
Nur Baginda Rosulullah,
Nur Samawi,
Nur ‘Ala Nur.

Inilah orang yang telah diberi pelita oleh Allah untuk meluruskan jalannya.
Orang yang telah merasakan mati suri itulah 
orang yang telah sampai dengan rahmat Allah pada makam Tajalli Sifattullah
(Nyata Sifat Allah).

4- MATI HISI 
Yaitu dalam perasaannya telah lenyap kalimat Allah,
dan telah lenyap pula seluruh alam ini secara lahir dan batin,
dan telah lenyap pula nur yang tadinya terang benderang,
yang ada dan dirasakannya adalah Dzat Allah SWT,
bahkan dirinya sendiripun dirasakannya hilang musnah,
ia telah dibunuh Allah SWT. dan Dialah sebagai gantinya,
sebagaimana
firman Allah SWT didalam Hadist Qudsi: 
“Bahwasanya hamba-Ku,
apabila AKU telah kasihi,
AKU bunuh ia,
lalu apabila telah AKU bunuh,
maka AKUlah sebagai gantinya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar