AMALAN SEBELUM TIDUR IMAM AL-GHAZALI
Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa sebelum tidur
kita harus bersiap-siap seolah-olah kita akan menghadapi kematian.
Karena itu, kita harus mensucikan diri secara zahir dan batin.
Kita juga diharuskan berdoa dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang mengiringi tidur kita. Kita dianjurkan untuk membaca
ayat Kursi dan amana ar-rasalu (surat Al-Baqarah: 285) sampai akhir surat.
Lalu membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, serta Al-Mulk.
Beliau mengatakan,
“Usahakan engkau tidur dalam keadaan berdzikir kepada Allah SWT.
dan dalam keadaan suci karena siapa yang melakukan itu,
ia akan naik berserta rohnya ke arasy,
dan dicatat sebagai orang yang sedang salat sampai bangun kembali.
Apabila engkau sudah bangun,
lakukanlah apa yang telah kujelaskan sebelumnya padamu.
Hendaklah engkau hidup teratur seperti itu dalam sisa umurmu.
Apabila engkau tak bisa melakukannya secara konsisten,
sabarlah sebagaimana sabarnya orang sakit ketika menahan pahitnya obat
dan ketika menunggu saat kesembuhan.
Renungkanlah umurmu yang berusia pendek.
Jika engkau hidup seratus tahun misalnya,
maka usia tersebut sangat pendek
jika dibandingkan dengan lama-mu tinggal di negeri akhirat
karena ia merupakan negeri keabadian.
Perhatikan bahwa
jika engkau bisa bersabar menghadapi beban penderitaan dan kehinaan
dalam mencari kehidupan dunia selama sebulan atau setahun
karena berharap bisa beristirahat sesudahnya selama dua puluh tahun misalnya,
lalu bagaimana engkau tak mau bersabar selama beberapa hari
untuk ibadah guna mengharap kehidupan abadi?
Jangan perpanjang angan-anganmu,
karena hal itu akan memberatkanmu dalam beramal.
Perhitungkanlah dekatnya kematianmu lalu katakan pada dirimu:
Jika aku bisa bersabar menghadapi penderitaan hari ini
barangkali aku mati malam nanti,
dan aku akan bersabar pada malamnya karena barangkali aku mati esok hari.
Sesungguhnya kematian tidak hanya datang pada saat tertentu, kondisi tertentu,
atau pada usia tertentu.
Yang jelas, ia pasti datang dan harus siap dihadapi.
Bersiap-siap menghadapi kematian lebih utama
ketimbang bersiap-siap menghadapi dunia.
Engkau tahu bahwa dirimu tidak akan lama tinggal di dalam dunia.
Oleh karena itu,
yang tersisa dari hidupmu barangkali hanya tinggal satu hari atau satu tarikan nafas.
Tanamkan hal ini dalam hatimu setiap hari.
Paksakan dirimu untuk bersabar dalam taat kepada Allah SWT. hari demi hari.
Jika engkau memperhitungkan akan hidup selama lima puluh tahun,
maka engkau akan sulit untuk bisa bersabar dalam menaati Allah SWT.
Manakala engkau bisa bersabar selalu setiap hari,
ketika meninggal engkau akan mendapati kebahagiaan yang tak ada habis-habisnya. Sementara jika engkau menunda-nunda dan meremehkan,
kematian itu akan mendatangimu pada waktu yang tak kau duga
sehingga engkau akan menyesal dengan penyesalan yang tak berujung.
Ketika pagi, sekelompok makhluk mulia bertahmid dan ketika mati,
datang berita yang benar itu kepadamu,
"Setelah beberapa waktu,
engkau akan mengetahui kebenaran berita Al-Quran tersebut"
(Q.S. Shaad: 88).”
--Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul-Hidayah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar