Banyak orang mengatakan bahwa sufi mengajarkan banyak Tuhan
karena seorang sufi menyatakan Allah ada dimana-mana
bahkan seorang sufi berani mengatakan diri mereka melebur dengan Tuhan.
Semua ucapan mereka berdasarkan pada surat Qaaf ayat 16 :
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (QS. Qaaf 50:13)
Dan ayat Al-Baqarah ayat 186 :
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku,
agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
QS Al-Baqoroh (2:186)
Karena dari kedua ayat diatas menyatakan kedekatan Allah dengan makhluknya
maka bisa dikatakan bahwa Allah ada dimanapun umatnya berada.
Tapi bukan berarti ucapan ini disebut banyak orang bahwa s
eorang sufi menyembah banyak Tuhan atau pantheism yaitu
faham yang menyatakan bahwa seluruh alam semesta ini adalah
Tuhan dan Tuhan adalah alam semesta ini.
Mari kita fahami dulu apa dasar dari kalimat "ALLAHU AKBAR"
Berbicara tentang keMahaBesaran Tuhan, maka kita harus memikirkan “Tuhan” Yang Maha Besar harus meliputi seluruh alam semesta ini, karena bila ada ruang kosong diluar “Tuhan” maka berarti ruang itu lebih besar dari “Tuhan”. Karena itu tidak ada ruang kosong diluar “Tuhan”. artinya alam semesta ini berada didalam “Tuhan”.
Tapi bukan berarti alam semesta ini adalah Tuhan.
Ketika kita ditanya adakah benar Tuhan itu ada?
kita akan menjawab dengan apa? Tentu kita akan menunjuk ciptaanNya yaitu alam semesta ini, tapi bukan berarti kita mengatakan Tuhan itu adalah alam semesta ini
karena itu syirik menunjukkan ciptaanNya bukan yang menciptakan,
alam semesta ini hanyalah perwujudan nyatanya adanya Tuhan.
Inilah Maksud dari perkataan :
“Al-‘alam Huwa Allah, Huwa Al-‘alam”
Wujud Tuhan nyata pada alam.
Dalam Hadist, Nabi Muhammad Saw bersabda :
“Berfikilah kamu semua perihal makhluk Allah (apa-apa yang diciptakan oleh Allah) dan janganlah kamu sekalian berfikir mengenai Dzat Allah,
sebab sesungguhnya kamu semua sudah tentu tidak dapat mencapai keadaan hakikatnya”.
Dari hadist ini jelas dikatakan bahwa memikirkan bentuk materi Allah jelas terlarang,
jadi ketika para Sufi menyatakan kedekatan dan peleburan “diri” dengan Allah,
sufi tidak pernah menyatakannya secara fisik/materi.
Atau ketika berbicara tentang kebesaran Allah,
maka para sufi juga tidak pernah memahaminya secara materi.
Para sufi hanya mengajarkan “kezuhudan” dimana tujuan utama hidup mereka
hanya untuk Allah semata.
Sufi adalah tingkatan dimana manusia sudah tidak lagi memikirkan tujuan dunia melainkan tujuan hanya kepada Allah,
inilah bentuk kedekatan dan peleburan “diri” dengan Allah.
Katakanlah:
sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam. (QS Al An-aam6:162)
Wallahu a'lam
(Arrya Sufi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar