MAQAM WUKUF QALBIY
Wukuf ini menurut ajaran Islam pada Thariqat Naqsyabandi, pertama – tama di dasari pada 3 (tiga) tahap atau tingkat, yaitu ;
1. Wukuf Samani;
Artinya : Kontrol atau instropeksi yang senantiasa di lakukan oleh seseorang hamba terhadap ingat atau tidaknya dia kepada Allah Swt sekurang – kurangnya dua atau tiga jam, jika merasakan dalam keadaan ingat kepada Allah Swt dalam pada waktu - waktu tersebut, semestinya banyak – banyak bersyukur kepada Allah Swt karena telah di berikan hidayah berupa ketetapan ingat kepadaNya, jika ternyata di rasakan lupa kepada Allah Swt, maka banyak – banyaklah melakukan taubat kepada Allah Swt dan usahakan dengan sekeras mungkin supaya kembali ingat kepada Allah Swt.
2. Wukuf ‘Adadi;
Artinya : Senantiasa memelihara bilangan ganjil dan menyelesaikan dzikir napi istbat pada setiap dzikir tersebut di akhiri atau di sudahi, jangan di akhiri dengan bilangan yang genap, tetapi mestilah bilangan yang ganjil, seperti ; 3, 5 atau 7 dan seterusnya.
3. Wukuf Qalby;
Artinya : Keadaan hati seseorang yang selalu ingat dan hadir kepada Allah Swt, pikiran yang lain - lain terlebih dahulu di hilangkan dengan semampunya, kemudian sekalian panca indera yang lima tawajjuh dengan mata hati yang hakiki untuk menyelami ma’rifat kepada Allah Swt, usahakan tidak ada terluang sedikitpun di dalam hati selain Allah Swt.
PENERAPAN DZIKIRNYA :
Dzikir wukuf ini pelaksanaannya adalah dengan menghadirkan seluruh lathaif dan seluruh anggota badan jasmani secara keseluruhan seperti halnya pada dzikir lathifatul kullu jasad yang senantiasa di hadapkan kepada dzat yang tanpa rupa dan bentuk (Allah Swt), menghadirkannya tanpa menyertakan dzikir ismu zat atau bacaan - bacaan, tapi hanya berupa ingat dan pikir akan kebesaran Allah Swt yang telah menciptakan alam semesta ini baik nyata maupun ghaib.
Dzikir wukuf adalah intinya bersifat jenis dzikir dan pikir, dzikir dengan diam dan khusyu’ serta konsentrasi penuh semata – mata mengingat hanya kepada Allah Swt, yaitu mengingat dzat Allah Swt yang bersifat dengan segala sifat sempurna dan suci atau jauh dari segala sifat kekurangan, segala sifat kesempurnaan hanya di miliki oleh Allah Swt, sedangkan sifat kekurangan adalah milik kita dan untuk meningkatkan sifat yang kurang sempurna itu menjadi lebih mendekati kepada sempurna adalah dengan jalan dzikir inilah di lakukan oleh seseorang hamba, dzikir ini juga mengakui akan sifat segala kekurangannya seseorang hamba, senantiasa tunduk dan lemah di hadapan Allah Swt dan menyerahkan segala pengaturan hanyalah milik Allah Swt, maka dengan jalan inilah yang kita dapat mengharapkan rahmat, karunia, hidayah dan ridha Allah Swt.
Dzikir wukuf ini secara umum pelaksanaannya di rangkaikan setelah selesai melaksanakan dzikir ismu zat atau dzikir lathaif secara keseluruhan atau setelah dzikir napi istbat, dzikir wukuf ini di laksanakan dalam rangka menutup dzikir yang lain sebelumnya apapun itu jenis dzikirnya, yang ada hanya merasakan ketenangan bathin setelah melaksanakan dzikir sebelumnya.
Wassalam….
Oleh : Yuherman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar