REALITAS ILAHI.
Pada tingkatan Zat terdapat keesaan mutlak,
tetapi pada
tingkatan Nama dan Sifat terdapat keserbaragaman
walaupun tanpa sama sekali
merusak Keesaan Ilahi ,
karena setiap Nama dan Sifat adalah penegas bagi Zat.
Lebih jauh lagi,
pada tahap Nama dan Sifat itulah
muncul dualitas mendasar
yang pertama ,
yaitu pola dasar feminism/maskulin dalam dualisme tatanan
manusia dan kosmik (yin/yang dalam tradisi Cina) .
Nama – Nama itu dibagi
menjadi
Nama-Nama Keagungan (jalal) sumber dari yang maskulin, dan
Nama-Nama
Keindahan (jamaL) sumber dari yang feminim.
Allah adalah sekaligus adil dan mudah memberi maaf ,
pemarah dan penuh belas kasihan,
walaupun
seperti yang tertulis di Arasy Ilahi ,
menurut sebuah hadis qudsi Nabi yang
sering dikutip oleh para Sufi,
“Sesungguhnya Rahmat-Ku mendahului Murka-Ku”.
Hadis ini berarti bahwa
walaupun Allah itu adil dan murka
terhadap para pendosa ,
Rahmat-Nya lebih utama daripada Keadilan-Nya
dan Dia
memberi ampun mereka
yang telah melakukan perbuatan jahat ,
namun berbalik kepada-Nya
dengan sungguh-sungguh
dan dengan seluruh wujud mereka.
Kalau bukan karena penyusunan Nama-Nama ini dalam Tatanan Ilahi,
tak akan ada dualitas positif yang teramati di dalam ciptaan
seperti pembedaan laki-laki/perempuan atau yin/yang .
Namun dualitas seperti ini harus dibedakan dari dualisme palsu,
misalnya dewa baik dan dewa jahat ,
yang dapat ditemukan dalam agama dualistis
tertentu,
karena dualisme yang tersirat di dalam susunan
Nama-Nama Tuhan dalam
Islam sama sekali tidak melenceng
dari Prinsip Keesaan Ilahi..
Seluruh alam semesta tercipta melalui saling silang berbagi
ketetapan
dari Nama dan Sifat Ilahi.
Nama-Nama Allah tidak hanya kata-kata dalam arti biasa
melainkan kenyataan , yang masing-masing nya mencerminkan
satu aspek dari
Realitas Ilahi.
Selain itu ,
dalam semua agama setiap Nama yang memainkan
peran kosmologis
sekaligus penyelamatan dikuduskan melalui wahyu
oleh Realitas
yang dimaksud oleh Nama tersebut.
Misalnya, dalam Hindu ada bunyi Om dan
pada
tingkatan lain ada nama Shiwa dan Wisnu
yang bersesuaian dalam semesta Hindu
dengan Nama dan Sifat tertentu dari Allah di dalam Islam.
Ringkasnya,
Ilmu tentang Nama-Nama ini ,
menurut kaum Sufi ,
merupakan kunci untuk mengetahui
tentang diri kita sendiri, tentang dunia ,
dan
akhirnya tentang Tuhan serta
jalan untuk kembali ke asal-usul kita.
#SHN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar