Rabu, 02 Desember 2015

MEREGUK SARI TASAWUF.

REALITAS ILAHI.

Zat Ilahi , atau apa yang dalam teologi Kristen disebut sebagai Ipseity,
disebut al-Dzat dalam bahasa Arab, tak terjangkau oleh semua ketentuan
dan defenisi serta berkaitan apa yang oleh sebagian mistikus Kristen
disebut Ketuhanan (Godhead) atau Landasan Ilahi (Divine Ground).
Itulah Esensi Tatanan Ilahi atau Tuhan.

Istilah Islam untuk Tuhan, Allah, menunjuk pada 
Zat Ilahi serta Nama dan Sifat Ilahi, 
yang membuat penciptaan dan manifestasi jadi mungkin.

Nama Allah menunjuk kepada Ketuhanan dan 
sekaligus Allah sebagai Sosok Ilahi  dan Pencipta.
Nama itu karenanya mengandung aspek ke Ilahian 
yang bersifat impersonal dan personal sekaligus.

Allah adalah Tuhan yang dipahami 
dalam pengertian Metafisik sepenuhnya dari  istilah itu 
dan bukan menurut defenisi agama dan teologis tertentu

Allah adalah Realitas, 
yang secara serempak bersifat mutlak, tak terbatas, 
serta murni kebaikan da kesempurnaan.

Allah itu Absolut,
sebelum Dia bahkan kenisbian tidak bisa dikatakan ada.

Dia Tak Terhingga dalam arti bahwa di dalam Diri-Nya
dapat ditemukan segala kemungkinan.

Harus diingat di sini bahwa kata possibility, potenciallity, dan potency
semuanya saling terkait secara etimologis.

Kebenaran itu merupakan indikasi tentang fakta bahwa 
kemungkinan dan kuasa untuk membawa semua menjadi ada
terkait dalam Tatanan Ilahi.

Allah juga merupakan kebaikan dan kesempurnaan tak terbatas 
dan mutlak serta sumber dari semua kebaikan da kesempurnaan
dalam tatanan yang tercipta.

Metafisika Sufi telah menggunakan beberapa bahasa simbolis 
untuk mengungkapkan  kebenaran yang dibicarakannya. 
termasuk simbol yang terkait dengan cahaya, 
dengan sisi-sisi wajah manusia, dan dengan cinta,
tapi yang paling banyak digunakannya adalah wahyu Allah
di dalam Al-Qur'an tentang Nama-Nama dan Sifat-Sifat Nya.

Kemudian , di dalam Tasawuf ,
ada ilmu yang sangat penting tentang Nama Tuhan, 
yang diyakini umat Islam diturunkan langsung oleh Allah 
sebagai sarana untuk menyingkapkan Hakikat-Nya,
sejauh mana yang Dia kehendaki, kepada Nabi dan melalui beliau
kepada para pengikut wahyu terakhir-Nya.

Ilmu ini memiliki arti penting secara teoritis maupun praktis.
Secara teoritis ia menggambarkan visi metafisik tentang ke Ilahian
dan kosmologi yang mengalir darinya, dan secara praktis 
membukakan jalan untuk mengenal ke Ilahian karena 
melalui Nama-Nama Tuhan - Nama-Nama kudus yang diwahyukan Allah
di dalam Al-Qur'an tentang Diri nya sendiri - maka 
laki-laki dan perempuan dapat kembali kepada Tuhan dan 
menyadari siapa diri mereka yang sebenarnya.

Memanggil Allah dengan "Nama-Nama nya yang Indah", 
untuk menggunakan terminologi Qur'an, mengakibatkan seruan itu
menerima jawaban-Nya karena Dia Sendiri telah mengungkapkan
Nama-Nama ini sebagai Nama-Nya ;
itu akan mendekatkan diri kepada-Nya.

Dalam ilmu ini 
dilakukan pembedaan pertama-tama antara 
Zat Allah, Nama - Nama dan Sifat - Sifat Nya, serta Tindakan - Nya
(al-Dzat, al-Asma', al-Shifat dan al-Af'al, dalam bahasa Arab).

Walaupun Zat itu sendiri di luar semua nama dan ketentuan, 
sebagaimana cahaya gelap, yang menjadi gelap 
karena intensitas kecerahannya, 
Nama-Nama tertentu menyangkut dengan Zat itu 
dan hanya Zat itu saja, bukan dengan Tindakan-Nya, 
yang merupakan ciptaan-Nya;
Nama-Nama tersebut mencakup Huwa (Dia), 
al-Rahman (Maha Penyayang), 
al-Rahim(Maha Pengasih), dan
al-Ahad (Esa).

Kemudian ada tingkat Nama dan Sifat , yang merupakan 
Penjelmaan Diri atau Entifikasi Diri (ta'ayyun) yang awal 
dari Zat tersebut.
Pada tingkat ini adalah Nama-Nama yang menyangkut 
berbagai Sifat Tuhan seperti kedermawanan (karamah) 
yang bersesuaian dengan Nama al-Karim (Maha mulia), atau
Sifat mengetahui ('ilm) yang bersesuaian dengan Nama al-'Alim
(Maha Mengetahui) .

Akhirnya , 
adalah Nama-Nama seperti al-Khaliq , yang berarti Pencipta,
menyangkut perbuatan Allah, yang merupakan fondasi 
dari ciptaan-Nya , dalam pengertian  terdalam, 
ciptaan bukan sekedar hasil dari Tindakan Ilahi 
melainkan seluruh tatanan ciptaan itu adalah 
Tindakan Allah itu sendiri.

#SHN.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar