Jumat, 04 Desember 2015

Pembahasan Singkat ” BASMALLAH “

” Basmallah “ ( ucapan Bismillahirrahmanirrahim) terdapat pengertian-pengertian yang halus, yakni : sesungguhnya huruf BA ialah BAHA’ULLAH ( Kencedekiaan Allah) juga BAKA’UTTA’IBIEN (Tangisan orang yg bertaubat).. dan huruf SIN ialah SANAA’ULLAH ( Ketinggian Allah) juga SAHWUL GHOFILIEN (Kelalaian orang yg lalai).. dan huruf MIM ialah MAJ-DULLAH ( Kemuliaan Allah) juga MAGFIRATUHU LILMUDZHIBIEN (Ampunan Allah terhadap organg2 yg berdosa)..

Sebagian besar Ahli Sufi berkata ” kata Allah untuk ahlus-shofa ( Golongan yang telah bersih hatinya).. kata ARRAHMAAN untuk Ahlul-Wafaa ( Golongan yang telah sempurna / mencapai kesempurnaan iman ).. dan kata ARRAHIEM untuk Ahlul-Jafaa ( golonganyg masih kasar tabiatnya)

Allah meletakkan semua ilmu pada BA, artinya ” BI KAANA MAA KAANA BI YAKUUNU MA YA KUUNU “ ( Dengan Aku (Allah ) ada yang telah ada dan dengan Aku (Allah) akan ada yang akan ada) FA WUJUDUL ‘AWALIM BI (Maka ujud alam semua ini dengan Aku (Allah) tidak ada yang lain kecuali Aku.. ujud hakiki melainkan dengan nama.

Inilah makna dari ucapan ” Tidak kulihat sesuatu, melainkan aku melihat Allah padanya atau sebelumnya..

” Sesungguhnya rahasia bagi Ketuhanan itu, kalau ia tampak nyata, nuscaya batallah Kenabian.. Dan sesungguhnya rahasia Kenabian itu, kalau tampak nyata, niscaya batallah Ilmu, dan sesungguhnya rahasia bagi Ulama itu, kalau ia tampak nyata niscaya batallah hukum dan syara..

Apabila seseorang sudah mengetahui takdir tentang dirinya.. padahal hal itu adalah suatu rahasia ketuhanan, maka dengan sendirinya ajaran Nabi dan para Ulama seakan-akan tidak ada lagi, karena hal itu buat dia sudah senyata-nyatanya, dan memang sebenar-benarnya. Sekaligus segala kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya bukan lagi suatu paksaan, tetapi sesuatu keindahan yang amat lezat..

Dalam suatu ungkapan Rasulullah pernah bersabda bahwa apabila seseorang melihat nyata keadaan didalam kubur, pada itu adalah suatu rahasia Ketuhanan, maka orang itu pasti tidak menghiraukan lagi kehidupan duniawinya.

Dengan itu maka orang tersebut akan melaksanakan ibadahnya tidak karena terpaksa atau dipaksa oleh hukum2 dan syara..

Perhatikan apa yg diriwayatkan oleh Beliau Abi Hurairah r.a ( semoga Rahmat Allah untuk Beliau )..

Beliau berkata ” Saya telah menerima dari Rasulullah dua karung (Al-Jiraab = Wi’a mim Jildin / karung dari kulit) Ilmu. Salah satunya saya sebarkan untuk manusia. Adapun yang satu lagi, andai saya sebarkan, kamu pasti memenggal leherku ini ”

Perkataan Ibnu Abbas r.a tentang firman Allah ” Allahulladzi Khalaqa…. bainahunna “
Kalau saya (Ibnu Abbas) sebutkan Tafsirnya sebagaimana yang telah kuketahui, niscaya kamu akan merajam saya, dan mengatakan Ibnu Abbas adalah KAFIR..
Artinya, kecerdasanmu tidak sampai kesana untuk menemukannya, lalu kamu ingkar/membantah kepadaku ( Ibnu Abbas ) tentang hal itu..

Kemudian tentang HAKKUL-YAQIN, ialah musyahadah pada segala sesuatu tanpa ” HULUL”, ITTIHAD” dan tidak pula ‘ITTISHOL”. Seperti cermin, anda dapat melihat wajah anda dalam cermin itu tanpa hulul dan ittihad.

Inilah MUSYAHADAH DZAUQIY ( Pandangan batin melalui RASA) tidaklah dapat mencapai hal itu kecuali ahlinya, orang2 yg telah mencapai maqam ini, tidak meninggalkan ibadah, karena ibadah bagi mereka sudah merupakan tabiat (perbuatan/sifat). Kadang2 melalui lisan, dengan hati dan dengan anggota tubuh.

Gerak langkahnya selalu baik, nafasnya terhitunmg ibadah, lalu dia terpelihara dari kejatuhan pada hal-hal yg menyalahi syara’ karena ia merasa kehadirannya selalu berserta Allah dalam tiap-tiap keadaan.
” FANA BILLAH WA BAQA BILLAH “. dan tidak ada lagi isyarat dan ittibar yg bisa mengungkapkannya. hal ini adalah masalah “Dzauqiy”

Tidaklah Aku kenal kecuali Allah dan tidaklah aku tau kecuali Allah.. inilah pengertian ” Siapa yg melihat Allah Al-Haq, melihatlah dia kepada Allah pada segala sesuatu.

Dan andai kata seseorang tashawwur/tergambar pada kata2nya bahwa dia tidak melihat segala ufuq/penjuru, maka apa yg dia katakan adalah benar bahwa tidak ada apa2 yg kulihat kecuali matahari” Sesungguhnya cahaya matahari itu melimpah dari matahari itu sendiri, padahal cahaya itu sendiri termasuk matahari itu sendiri, bukan berarti cahaya keluar dari matahari.

Seluruh apa yg ujud adalah Nur dari An-warul-Qudratil-Azaliyah (cahaya qudrat yg azali) dan astar dari astar anwwarul-qudratil azaliyah itu.

Seperti matahari yg mengalirkan cahaya atas semua yg ada ini, maka tidak ada pada ujud ini kecuali Allah.

Siapa yg mengenalNya, dia akan mengerti bahwa segala sesuatu ini yg selain Allah adalah batil.

Sesungguhnya segala sesuatu ini adalah batil kecuali Dzat Allah, bukan bermakna batil dan binasanya/lenyapnya sesuatu hanya pada suatu masa/waktu saja, bahkan sekarangpun adalah batil binasa dalam arti “azali” dan selama2nya tidak ada gambaran lain kecuali itu.

Aku taubat mengucapkan kata La ilaha Illallah seperti dahulu.
Dahulu kusangka kata-kata itu milikku.
Karena Mampuku..
Karena kepintaranku..
Kini kandil kemerlap dihati ini..
dahulu, kebodohan-kekufuran..
Semua, karenaMu, untukMu..
dan milikMu, Kini Inna Lillah, La Ilaha Illallah.

Share this:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar