Selasa, 05 Juli 2016

ADAM dan HAWA : Sebuah Hikayat


ADAM dan HAWA : Sebuah Hikayat

"Kenapa engkau manangis?"
tanya Adam pada iblis

"Bukankah sebentar lagi kalian akan berpisah, dengan
kenikmatan dan kemuliaan anugerah, kecuali memakan
buah khuldi ini!" jawab iblis.

Adam dan Hawa saling mendekap. Mendirikan rumah di
selat kalbu. Membawa hikayat asal mula,mengubur keraknya.
Lalu turun menuju planet yang lebih rendah,
dari waktu menuju ruang,
dari ruhani menuju jasmani,
dari khasyafah menuju khalifah,
dari nikmat menuju hikmah,
dari kesenangan menuju kelimpungan,
dari kebakaan menuju kefanaan..

Sejak itu, dunia telah berubah menjadi jutaan kilo kristal
pasir yang terbungkus dalam karung.
Separuhnya surga, separuhnya lagi neraka.
Tetapi manusia tak pernah tahu, di daerah mana karung-
karung itu disembunyikan. Tak juga paham dari apa dan
bagaimana kristal-kristal pasir itu diciptakan.

Sementara Iblis dapat melarutkan diri menjadi zat, menjadi
energi, menjadi udara yang bebas berlari di dalamnya
untuk mengganggu semua makhluk yang ingin kembali
ke arah sebaliknya dari tangga-tangga yang pernah dituruni
oleh Adam dan Hawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar