Selasa, 05 Juli 2016

IBULAH ITU BIDADARI BERSELENDANG BIANGLALA


IBULAH ITU BIDADARI BERSELENDANG BIANGLALA

Ibulah perempuan yang diutus Allah untuk menyalurkan
risalah cinta kasih tak terperi pada anak-anaknya, jauh
sebelum anak-anak itu menyadari dan tahu bagaimana mesti
menghaturkan rasa hormat padanya.

Ibulah yang menggenggam cinta pada anak-anaknya jauh
melebihi takaran cinta terhadap dirinya sendiri. Bahkan
jauh lebih berharga ketimbang hidup dan matinya sendiri.

Karenanya, yang bersemayam di keluasan dan keteduhan
hati ibu bukan hanya kubur anaknya, tapi keseluruhan dari
biografi anaknya. Baik yang harum maupun yang busuk.
Baik yang bersih maupun yang najis, yang terpuji maupun
yang bangsat. Tentu saja, setiap ibu memiliki cara masing-
masing untuk menyapa dan mengusapnya.

Ibu adalah wujud nyata ungkapan teosofi feminimNYA
yang paling terang dan lengkap diantara aneka panorama
yang bermukim di seluruh alam semesta

Ibu adalah perwakilan dimensi shopia Allah di bumi,
karenanya amatlah wajar bila Allah menjadikan ibu sebagai
salah satu pintu bagi manusia untuk menuju rumahNYA,
sebagaimana DIA telah mengeluarkan manusia ke dunia
melalui pintu ibu, kecuali Adam dan Hawa.

Ibu adalah simbol transendental bagi bayang-bayang
Allah yang konkret. Karenanya,durhaka pada ibu
sesungguhnya sama dengan bersikap tidak becus terhadap
hadiratNYA.

Akhirnya akan sampai pada puncak bukit konklusi
bahwa berbakti pada ibu secara esensial tidak akan
pernah selesai. mengapa?
Sebagaimana dimensi jamaliyahNYA yang tak terbatas,
ibu adalah kasih sayang dan keindahan yang tak bertepi :
setiap bakti dan segala hormat tidak akan pernah
menyesakkannya sampai kapanpun.

Bahagialah kita yang memiliki setangkup ketulusan dalam
mempersembahkan bakti dan hormat pada ibu, hingga
khidmat kita bisa menyentuh ridho dan perkenan MAHA IBU,
yaitu DIA, yang melahirkan segala yang ada dari rahim
kepemurahan dan belas kasihNYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar