Setelah 42 Jam Perjalanan, Akhirnya Sampai Juga Di Brasilia, Brazil
Berikan sebuah balasan
Perjalanan mundur ke belakang. Itulah
istilah yang saya pakai dalam perjalanan ke Brazil untuk menghadiri
Children and Youth International Conference Brazil 2010 “Let’s Take Care of the Planet”. Bukan dalam konteks kata “mundur” tidak menghasilkan sesuatu, melainkan perjalanan mundur “waktu”. Dengan letaknya yang berada di belahan Bumi lain, membuat adanya perbedaan waktu yang cukup jelas dengan Indonesia.
Zona
waktunya yang GMT -3 membuat adanya perbedaan waktu 10 jam dengan di
Indonesia. Perbedaan 10 jam ini yang membuat saya seolah-olah berjalan
menembus waktu ke belakang. Di saat kita yang di Indonesia sudah
mengawali hari baru di pagi hari, saudara-saudara kita di Brazil masih
akan menutup aktivitas hari sebelumnya.
Setelah mengalami 5 jam transit di
Dubai, saya melanjutkan kembali perjalanan menempuh jarak sejauh 12.647
km menuju kota Sao Paulo, Brazil. Perjalanan selama 17 jam pun saya
lalui bersama Emirates Airlines. Lamanya perjalanan cukup membuat badan
capek dan pikiran penat karena terbatasnya aktivitas yang bisa dilakukan
selama di dalam pesawat. Meskipun fasilitas hiburan yang cukup banyak
melalui layar lcd di setiap tempat duduk, rasa bosan tetap saja sulit
dihindari.
Saya
melihat beberapa tingkah laku penumpang yang dilakukan untuk melawan
kebosanan. Ada berjalan mondar-mandir dari ujung kabin, berpindah-pindah
tempat duduk, mengobrol sambil berdiri dengan beberapa orang di tempat
makanan ataupun hanya menghabiskan waktu menonton TV dan tidur. Tak
pelak ketika pesawat mendarat di Sao Paulo, mayoritas penumpang spontan
bertepuk tangan. Terlihat jelas bahwa tepukan tersebut sebagai ungkapan
“akhirnya selesai juga”.
Pancaran
sinar lampu kota Sao Paulo yang bersinar terang menyapa di jendela
kabin pesawat sesaat sebelum mendarat. Seolah ungkapan selamat datang
kepada kami semua. Sao Paulo sendiri merupakan kota terbesar di negara
Brazil dan menduduki urutan ketiga kota terpadat penduduk di dunia
dengan populasinya yang melebihi 20 juta penduduk. Sejenak setelah
menjejakkan kaki di bandara Sao Paulo, saya masih harus bergegas untuk check in flight berikutnya
karena ini masih belum akhir dari perjalanan saya. Saya kembali
melanjutkan dengan TAM Airlines untuk menuju kota Brasilia, ibukota
negara Brazil.
2 jam waktu yang harus saya tempuh dari
Sao Paulo menuju Brasilia, dengan waktu setempat menunjukkan pukul 22.30
saat pesawat mendarat. Kalau ditotal secara keseluruhan mulai dari lama
penerbangan serta lama waktu transit di bandara, dari Surabaya sampai
ke Brasilia membutuhkan waktu 42 jam. Tak terasa hampir 2 hari
perjalanan.
Sesampainya di Brasilia langsung berkumpul dengan beberapa youth facilitator dari
negara lain yang baru datang juga. Selanjutnya, oleh panitia
penyelenggara, kami diantarkan ke hotel Nacional Brasilia untuk bermalam
sebelum melanjutkan perjalanan ke lokasi konferensi di Luziania
keesokan harinya. (*)