101 ALASAN AKU BERSELAWAT
LALU, APA ALASANMU SAHABAT?
1. Aku rindu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Tanpanya, aku tak mengenal Allah dan ajaran suci-Nya.
2. Aku ingin agar kelak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
memberiku syafaat di akhirat nanti. Aku ingin beliau menolongku pada
saat Pengadilan Tuhan datang.
3. Aku ingin selalu dibimbing oleh
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, sebab aku yakin, dia tetap
hidup dan selalu ada di hatiku, duduk bersamaku, saat kuucapkan tahiyita
pada shalat dan dzikirku.
4. Aku ingin selalu mendapat cinta Rasulullah, yang dapat mengantarkan cintaku kepada Allah.
5. Aku ingin merasakan kedamaian hati dan kebahagiaan batin, seperti yang dirasakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
6. Aku ingin mendapat pahala dari Allah dan mendapat kucuran berkah dan rezeki Ilahi, sebab aku berusaha meneladani Nabiku.
7. Aku ingin menanamkan semangat hidup seperti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam jiwaku.
8. Aku ingin menjadi kekasih Allah dengan cara mencintai kekasih-Nya.
9. Aku ingin mati dan dikenang sebagai umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
10. Aku ingin meneladani ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam, dengan membaca selawat Nabi diharapkan agar Allah membukakan
mati hatiku, memudahkan kesadaranku untuk tetap istiqamah di jalan yang
diajarkan baginda Rasul.
11. Aku ingin agar Allah memberiku
kemudahan, keluasan pikiran, kerendahan hati, keteguhan iman, kesabaran
dan kedahsyatan keyakinan seperti yang diberikan Allah kepada
kekasih-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
12. Aku ingin
agar aku, saudaraku, suamiku/istriku, orangtuaku, kawanku, tetanggaku,
mau meneladani ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan
selawat Nabi yang aku panjatkan setiap saat, kelak menjadi doa untuk
kami semua.
13. Aku tahu setiap aku shalat, tak ada rakaat yang sah,
tanpa selawat Nabi, karenanya, tak ada satu shalat pun yang aku dirikan
tanpa kehadiran Rasulullah, kekasih hatiku...Kekasih yang kelak
mengantarkan aku, kepada Sang Kekasih Sejati, Allah SWT.
14. Aku
berselawat untuk menurunkan demam panas anakku. Karena, aku tahu,
Rasulullah adalah air kesejukan batin yang menyembuhkan dan menyegarkan
jiwa setiap hamba Allah yang meniti jalan Rasul-Nya.
15. Aku
berselawat atas Nabi, karena aku ingin selalu dibimbing, diajar,
dikasihi dan disayang seperti baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam.
16. Aku berselawat atas Nabi karena aku membutuhkan
pertolongan batin, saat aku berusaha meniti jalan Ilahi, belajar tentang
makrifatullah. Tanpa bantuan Rasulullah, mustahil aku dapat
menghadap-Nya.
17. Aku berselawat atas Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam, khatamu-nabiyyin (penutup para Nabi), sebab tak ada
Nabi setelahnya.
18. Aku berselawat atas Nabi Muhammad, sebab atas alasan inilah Allah menciptakan dunia.
19. Aku berselawat Nabi, karena aku merasakan sendiri kehadiran Nabi
dalam setiap ibadah yang kujalankan. Praktis, semua ibadahku dimulai dan
diakhiri dengan selawat.
20. Aku tak ingin menjadi umat yang
sombong, kikir, bodoh dan tak tahu diri, yang tak pernah mau memahami
makna selawat Nabi dalam kehidupan batinnya.
21. Aku tak ingin menjadi hamba Allah yang kufur dan sombong, sebab Allah dan Malaikat-Nya pun berselawat atas Nabi.
22. Aku ingin agar cinta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
menjadi ruh yang menggairahkan jiwa setiap Mukmin hingga akhir zaman,
sehingga ajaran Ilahi bisa diamalkan, dihayati dan dijalankan sesuai
sunah Rasul-Nya.
23. Aku berselawat atas Nabi, sebab hanya
beliaulah figur manusia satu-satunya yang perlu dipuja dari generasi ke
generasi. Aku tak ingin anak-anakku lebih mengenal Katty Perry, Justin
Beiber, Rihanna, dan arti lainnya, meski kini mereka masuk ke
dinding-dinding rumah lewat radio, internet, televisi atau film.
24.
Aku berselawat atas Nabi karena aku lebih mementingkan akhiratku
daripada dunia yang fana. Karena itu, aku tak akan peduli dengan cemooh,
hasutan, dan tuduhan bid’ah atas amalan ini. Sebab, aku yakin mereka
yang tak paham, telah terkotori oleh cara berpikir rasional-empirik yang
salah kaprah, cara berpikir golongan yang bersumber dari nafsu, dan
cara pandang pada ajaran yang sangat kering dari spiritulitas dan
menyepelekan sejarah, tidak menghargai Rasulullah, sahabat, ulama, wali,
guru, nenek moyang dan para orangtua.
25. Aku berselawat Nabi
agar Allah mau mengajarkan ilmu batin langsung kepadaku, melalui
pancaran cahaya –Nya yang diberikan ke arah batinku, melalui hembusan
nafasku saat mengucapkan selawat atas Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam.
26. Aku berselawat Nabi agar karena, aku merasa Rasulullah
adalah satu-satunya manusia yang diutus Allah kepadaku, kaumku,
bangsaku dan duniaku. Aku tak pernah merasa dikecewakan oleh beliau,
meski beliau telah meninggal, tapi aku masih bisa merasakan kehadirannya
di setiap shalat dan dzkirku.
27. Aku berselawat Nabi, karena
kalimat inilah yang pertama kali diajarkan oleh orangtuaku, saat aku
dinina-bobokan, ditamang-timang, dibelai dan dimanja.
28. Aku
berselawat Nabi, karena kalimat inilah yang dijarkan guruku saat
menyelamatkan aku dari sakit selama berbulan-bulan. Selawat inilah yang
menyadarkan aku tentang makna doa dan munajat kepada Allah, sebagai
satu-satu Dzat yang disembah dan dimintai pertolongan.
29. Aku berselawat Nabi, karena kalimat ini yang dibisikan nenekku, ketika aku jatuh dari pohon belimbing di belakang rumah.
30. Aku berselawat Nabi, karena ini urusan pribadiku, antara aku,
nabiku dan Tuhanku. Aku tak membutuhkan pemaksaan logikamu, sebab ini
sangat pribadi buatku.
31. ..........................
32. .........................
33. ..............................
Saya meminta kawan-kawan yang memiliki pengalaman-pengalaman batin,
termasuk mati suri (death experiences) atau sejenisnya untuk rela
berbagi cerita. Silakan kirimkan pengalaman Anda ke Email:
ambiya.halim@gmail.com or mobile: 082113300426.
PENGALAMAN ANDA AKAN DIBUKUKAN.
Salam,
Halim Ambiya
Founder & CEO Tasawuf Underground
Tidak ada komentar:
Posting Komentar