“ A Z A L I “
Ada suatu “waktu” dimana Tuhan hanya sendirian,
pada waktu itu Tuhan belum bernama Allah, Arasy dan Qursy pun belum di
jadikan, Saat itu belum ada apa-apa, belum ada siapa-siapa, jangankah
binatang, jangankan tumbuhan, jangankan manusia, bahkan zat lain selain
Tuhan pun belum ada.
Belum ada malaikat, belum ada langit dan bumi,
belum ada surga dan neraka, bahkan waktu itu pun belum ada “waktu”,
belum ada zaman, belum ada sesuatu apapun jua.Pada saat itu, Tuhan masih
bernama “Nuktah”, selanjutnya Nuktah melihat kepada dirinya sebagai
Tuhan, tetapi siapakah hamba….?
Selanjutnya Nuktah melihat
kembali pada dirinya, lalu dinamainya-lah dirinya “Kun”.Kemudian Ia
menamai dirinya adalah DZAT UL-HAQ, Dzat ini menurunkan kwalitas dirinya
menjadi NUR ALLAH, dari Nur Allah kemudian menjadikan pula dirinya NUR
MUHAMMAD, saat itu, Adam dan Muhammad belum juga ada, Allah pun belum
juga nyata, yang ada hanya Nur Dzat yaitu Nur Muhammad, maka Nur
Muhammad itulah bersifat “ILLA UL-HAQ” . Berkata Tuhan : “Jika Engkau
Haq, mengapa Engkau tidak melihat..?
“Nur Muhammad menjawab : “Jika Engkau Tuhan mengapa Aku tidak melihat?”.
Tuhan menjawab : “Penglihatanmu itu serahkan kepadaKu.”Tuhan berkata
kepada Nur Muhammad, : Katakan olehmu :“LAA ILAHA ILLALLAH AKU MUHAMMAD
RASULULLAH”
Selanjutnya Nur Muhammad berkata :“Kulihat diri Tuhan” tetapi “siapa hamba..?”dan “Kulihat diri hamba”, tetapi “siapa Tuhan..?”
Maka pada saat itu juga ALLAH pun menyatakan dirinya TUHAN, dan
berkata :“Bahwasanya tiada Tuhan hanya Aku, bahwa kamu itu daripada NUR
DZATKU” Berdirilah kamu, dan Allah berdiri tidak berbenda dan tidak ada
bertempat.
Selanjutnya Allah berkata “Akulah Tuhanmu”setelah itu
Nur Muhammad menjawab: “Akulah Tuhanmu”, dan dijawab oleh Allah Ta’ala :
“Jika Engkau Tuhanku Nyatakanlah Dirimu”Pada waktu itu juga Nur
Muhammad gaib, dan Nur Muhammad mengatakan : “Dirimu juga yang Aku
lihat”Dan Allah pun menyatakan dirinya yang sudah nyata,“Alastu
Birabbikum.?” (Siapa Tuhanmu…?)
Nur Muhammad menjawab : “Qalu
Balaa”. (Engkau juga Tuhanku)Allah berkata : “Syahadallahu annahu laa
illaha” (Saksiku bagi Diriku, tidak ada Tuhan yang lain selain Aku)Maka
sujudlah Nur Muhammad 5000 tahun lamanya,dan pada kelahiran berikutnya,
dinamai ADAM, maka berdirilah ALIF = Adam Insan Demikianlah, karena itu
dalam pandangan Ilmu Hakekat Usul Diri mengatakan :Allah-pun kita,
Adam-pun kita, Muhammad-pun kita, karena sekalian itu cuma nama-nama
saja, yang dimaksud EMPUNYA nama itu adalah yang tidak mempunyai huruf
dan suara. “La sautin wala harfun”
As Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar