Rabu, 12 Oktober 2016

(Akhlak Ahlul Bait nabi saw)

(Akhlak Ahlul Bait nabi saw)
Cerita singkat baru saja Sayyidina Ali Zainal Abidin ra,
keluar dari mesjidnya tiba-tiba seseorang mendatanginya dan berkata, “Kau telah mencuri kantong uangku yang berisi 1000 dinar. Tidak ada yang mencurinya kecuali engkau yang terakhir kluar dr mesjid tsb.” Orang itu lalu menghina dan mencaci hsbis2an.
Apa yang akan di katakan oleh Sayyidina Ali Zainal Abidin kepada orang tersebut dan disertai jg dgn senyuman...?
“Mari ke rumahku, akan kukembalikan uangmu,” kata beliau.
Dan beliau kemudian menuju kerumahnya diikuti orang itu.
Sesampainya di rumah, beliau memberinya uang 1000 dinar. Sbagaimana yg tlah dituduhkan atas mengambil uang tersebut.
Orang itupun sgera lalu pulang,
Setelah sampai di rumahnya, ia terkejut melihat kantong uangnya yg berisi 1000 dinar ternyata tertinggal di rumah.
Ia segera langsung kembali menemui Sayyidina Ali Zainal Abidin untuk meminta maaf.
Dan berkata “Aku telah mencaci dan menuduhmu sebagai pencuri, tapi kau berdiam, sabar dan santun kapadaku. Kau tidak membalas dengan perlakuan yg pantas bagiku, bahkan kau memberiku 1000 dinar. Sekarang uangku telah kutemukan, maka ambillah uang 1000 dinarmu ini.”
“Engkau telah kumaafkan dan 1000 dinar itu untukmu, semoga Allah memberkatimu. Kami ‘ahlul bait’ jika telah mengeluarkan sesuatu tidak akan menariknya kembali.”
Andaikata peristiwa ini terjadi pada diri kita, kita tentu akan membalas setiap kata yang ia ucapkan dengan sepuluh kata yang lebih buruk. Akan tetapi, karena beliau bersabar dan bersikap santun, maka lelaki itu menyesal dan bertobat.
----------------------------------------------------
Cara Sayyid Muhammad Al-Maliki Membalas Hinaan
Dr. Abdul Qadir As-Sindi pernah menulis sebuah artikel berisi hinaan, kecaman dan fitnah keji terhadap Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki di majalah Al-Jami’ah Al-Madinah Al-Munawwarah. Ketika artikel tersebut menyebar ke penjuru Madinah bahkan seluruh Arab Saudi, dan banyak kalangan yang merasa geram kepadanya, Sayyid Maliki malah mengajak beberapa muridnya untuk pergi ke Madinah menuju rumah Dr. As-Sindi dan memberikan sejumlah uang kepadanya.
Tanpa mengenalkan dirinya, Sayyid Maliki lantas pergi hingga Dr. As-Sindi mengetahui sendiri bahwa yang telah memberinya uang adalah Sayyid Maliki, orang yang beberapa waktu silam ia hina habis-habisan di artikelnya. Dr. As-Sindi lalu mengejar Sayyid Maliki, merangkulnya, menciuminya dan berkata, “Tuan tentu Sayyid Muhammad Al-Maliki, kini saya yakin sepenuh hati bahwa Tuan adalah keturunan Rasulullah, sebab tidak ada yang membalas cacian dan hinaan dengan hadiah, kecuali ia adalah keturunan Rasulullah. Saya tidak meragukan lagi keagungan pribadi Anda wahai Sayyidi.”
Dr. As-Sindi menangis sejadinya menyesali perbuatannya seraya memohon maaf kepada Sayyid Maliki. Sambil tersenyum beliau memaafkannya sehingga membuat kisah penuh kemuliaan akhlak ini semakin sempurna. Begitulah seharusnya akhlak seorang keturunan Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam.
" Majelis Sayyidil Wujud Habib Kazim bin Luqman Al-Kaff "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar