KE-ESA-AN ILAHI..
Kapan pun Junaid berbicara tentang ke-Esa-an Ilahi,
tiap kali ia memulai dengan ungkapan yang berbeda
yang tak dapat dimengerti oleh seorang pun.
Suatu hari, Syibli berada di majelis Junaid dan mengucapkan kata 'Allah'.
Junaid berkata,
"Jika Tuhan tidak hadir, menyebut 'Yang tidak hadir' adalah
tanda ketidak hadiran (maksudnya, ketidak hadiran Tuhan di hati),
dan ketidak hadiran adalah suatu hal yang terlarang.
Jika Tuhan hadir,
maka
menyebut nama-Nya saat membayangkan-Nya hadir
(maksudnya, saat Tuhan hadir di hati) adalah
tanda ketidak sopanan."
PEMUDA YANG BANYAK BICARA
Seorang pemuda yang sedang jatuh cinta
berusaha selama berbulan-bulan untuk mengambil hati pujaannya,
namun gagal.
Ia merasa sakit hati karena ditolak.
Namun
akhirnya si jantung-hati menyerah.
'Datanglah di tempat anu pada jam anu,' katanya.
Pada waktu dan di tempat anu tersebut,
akhirnya si pemuda sungguh jadi duduk bersanding
dengan jantung-hatinya.
Lalu
ia merogoh saku dan mengeluarkan seberkas surat-surat cinta,
yang telah ia tulis selama berbulan-bulan,
sejak ia mengenal si jantung-hati.
Surat-surat itu penuh kata-kata asmara,
mengungkapkan kerinduan hatinya dan hasratnya yang membara
untuk mengalami kebahagiaan
karena dipersatukan dalam cinta.
Ia mulai membacakan semua suratnya itu
untuk jantung hatinya.
Berjam-jam telah lewat,
namun ia masih juga terus membaca.
Akhirnya si jantung hati berkata:
'Betapa bodoh kau!
Semua suratmu hanya tentang aku dan rindumu padaku.
Sekarang aku disini, bahkan duduk disampingmu.
Dan kamu masih juga membacakan surat-suratmu
yang membosankan itu!'
'Inilah aku, duduk di sampingmu,' sabda Tuhan kepada penyembahnya,
'dan engkau masih juga berpikir-pikir tentang Aku di dalam benakmu,
berbicara tentang Aku dengan mulutmu,
dan membaca tentang Aku dalam buku-bukumu.
Kapankah engkau akan diam
dan mulai menghayati kehadiranKu?'
=============≠++================
bagi yg belum paham tanya yg sudah paham,
bagi yg sudah paham kasih tahu yg belum paham,
lebih jauh lagi untuk lebih dalam carilah guru
yg sudah paham
supaya mengalami sendiri
sebab
bila hanya melalui tulisan
yang seringkali terjadi adalah kesalahpahaman,
memang
akan sangat sulit memahami kata-kata para sufi
bila tidak mengalami nya sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar