Minggu, 02 Oktober 2016

AL-HIKMAH

Sahabat Hikmah...
Apa sebenarnya HIKMAH itu ?
Mengapa kami membuat "KATA-KATA HIKMAH" ?
Dalam Al Quran Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya) :

”Allah menganugrahkan AL- HIKMAH  kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi AL-HIKMAH itu, ia benar-benar telah dianugrahi KARUNIA yang BANYAK. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.” (QS Al Baqarah : 269)

Definisi AL-HIKMAH  secara bahasa menurut kamus bahasa Arab, AL-HIKMAH berarti :kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus, pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak), dan al-­Qur’anul karim.

Sedangkan Imam al-Jurjani rahimahullah dalam kitabnya memberikan makna AL-HIKMAH secara bahasa artinya : ilmu yang disertai amal (perbuatan), atau perkataan yang logis dan bersih dari kesia-siaan 
AL-HIKMAH juga bermakna : kumpulan keutamaan dan kemuliaan yang mampu membuat pemiliknya menempatkan sesuatu pada tempatnya (proporsional/ADIL)
 AL-HIKMAH juga merupakan ungkapan dari perbuatan seseorang yang dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat pula.

Orang yang ahli ilmu HIKMAH disebut al-Hakim, bentuk jamaknya (plural) adalah al-Hukama. Yaitu orang-orang yang perkataan dan perbuatannya sesuai dengan sunnah Rasulullah.”.


Para ulama tafsir rahimahumullah juga mempunyai definisi masing-­masing tentang ilmu AL-HIKMAH. Yang mana antar pendapat tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain.

Imam Mujahid mengartikan AL-HIKMAH, “Benar dalam perkataan dan perbuatan”.

Ibnu Zaid memaknai, “Cendekia dalam memahami agama.”

Malik bin Anas mengartikan, “Pengetahuan dan pemahaman yang dalam terhadap agama Allah, lalu mengikuti ajarannya.”

Ibnul Qasim mengatakan, “Memahami ajaran agama Allah lalu mengikutinya dan mengamalkannya.”

Imam Ibrahim an-Nakho’i mengartikan, “Memahami apa yang dikandung al-Qur’an.”

Imam as-Suddiy mengartikan AL-HIKMAH dengan an-Nubuwwah (kenabian).

Ar-rabi’ bin Anas berkata, “Rasa takut kepada Allah.”

Hasan al-Bashri memaknai, “Sifat wara’ (hati­-hati dalam masalah halal dan haram).”

Imam al-Qurthubi berkata, “Semua makna di atas saling berkaitan satu sama lain, kecuali pendapat as-­Suddi, ar-Rabi’ dan al-Hasan. Ketiga pendapat mereka saling berdekatan satu sama lain. Karena AL-HIKMAH sumbernya dari AL-AHKAM. Yang artinya mumpuni dalam perkataan dan perbuatan. Dan semua makna yang disebutkan di atas adalah bagian dari AL-HIKMAH. Al-Qur’an itu HIKMAH, sunnah Rasulullah juga HIKMAH.”

Imam at-Thabari rahimahullah menambahkan, “Menurut kami, makna HIKMAH yang tepat adalah ilmu tentang hukum-hukum Allah yang tidak bisa dipahaminya kecuali melalui penjelasan Rasulullah. Dengan begitu al-HIKMAH disini berasal dari kata al­-Hukmu yang bermakna penjelasan antara yang haq dan yang bathil. Seperti kalimat al-Jilsah berasal dari kata al-Julus. Kalau dikatakan bahwa si Fulan itu orang yang Hakiim, berarti dia itu orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan.”
 HIKMAH itu adalah Setiap perkataan yang benar yang menyebabkan perbuatan yang benar.
HIKMAH ialah: ilmu yang bermanfaat dan amal shaleh, kebenaran dalam perbuatan dan perkataan, mengetahui kebenaran dan mengamalkanya.

Dengan demikian tepat sekali pemahaman tersebut dengan hadits berikut:
” Barang siapa yang Allah menghendaki KEBAIKAN kepadanya, maka Allah menjadikan dia ‘FAQIH’ (FAHAM yang MENDALAM) dalam ilmu AGAMA” (Muttafaqun 'alaih)

Abu ja’far Muhammad menyebutkan apabila di dalam Al-Qur’an di sebutkan kata kata HIKMAH setelah al kitab yaitu maksudnya Al Quran dan ASSUNNAH.
 Perhatikanlah ayat-­ayat berikut, misalnya: Artinya: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayatEngkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-HIKMAH (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”. (Al baqarah 129)

Artinya : “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka danmengajarkan kepada mereka Kitab dan AL-HIKMAH (as-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, (QS. at. Jumu’ah: 2).

Jadi tidak cukup hanya dengan Al-Quran saja tanpa dengan Al-Hikmah yang berarti Assunnah atau pemahaman yang benar tentang Al-Quran tersebut. Itulah mengapa Assunnah ini disebut Al-Hikmah.

Sehingga orang yang dianugerahi HIKMAH adalah:
  • Orang yang mempunyai ilmu mendalam dan mampu mengamalkannya.
  • Orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan.
  • Orang yang  menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya (adil).
  • Orang yang melakukan atau tidak melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan.
  • Orang yang mampu memahami dan menerapkan hukum Allah.

HIKMAH bisa didapat dari siapa saja dan dalam peristiwa apa saja.
“Ambillah hikmah yang kamu dengan dari siapa saja, sebab hikmah itu kadang-kadang diucapkan oleh seseorang yang bukan ahli hikmah. Bukankah ada lemparan yang mengenai sasaran tanpa disengaja?”  (HR. Al-Askari dari Anas ra dalam kitab Kashful Khafa’ Jilid II, h.62)

“Hikmah laksana hak milik seorang mukmin yang hilang. Di manapun ia menjumpainya, di sana ia berhak mengambilnya”   (HR. Al-Askari dari Anas ra)

Begitu banyak ilmu dan hikmah yang disebarkan Allah subhana wata’ala di dunia ini. Sering kita menemukannya dari pelajaran di lembaga pendidikan, majlis ta’lim,  nasihat-nasihat orang tua, diskusi dengan teman, bahkan saat kita menyaksikan apa yang terjadi di penjuru langit dan bumi. Kekayaan ilmu yang Allah miliki tak pernah terbatas dan akan diberikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Dan setelah kita mendapatkan HIKMAH tersebut  kita WAJIB menyampaikan, mendakwahkan, sesuai firman Allah (yang artinya):

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan AL-HIKMAH  dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS An-Naml: 125)

Untuk itu silahkan HIKMAH yang sudah didapat dishare kepada sahabat lain, atau ajak sahabat lain untuk mengikuti grup atau fan page ini.
Wallahu a'lam bishowab
Semoga bermanfaat.


O.F.A

Link terkait tulisan ini:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar