Selasa, 25 Oktober 2016

Awlya

Lihatlah bulan 
masih nampak mengambang 
di atas birunya lautan yang mulai menghitam.

Begitulah gambaran kalbu para Awlya' Allah SWT.
Kalbu para Awlya' 
senantiasa bersih dan suci sehingga kemurniannya 
dapat menangkap cahaya Ilahiah.

Allah SWT berfirman dalam suatu hadits qudsi bahwa," 
Dunia ini tidak akan mampu menampung -Ku, 
namun kalbu hamba -Ku yang mampu menampung -Ku ". 

Maksudnya adalah bahwa 
ketika seseorang mencapai suatu pemurnian 
maka kalbu yang murni itu mengalami pencerahan, 
karena menghirup sesuatu dari Allah SWT 
ketika mereka beribadah kepada-Nya. 

Kalbu tersebut akan mampu menampung tajali dari Nur Ilahiah.

Para Awlya' Allah SWT 
selalu berada pada ketulusan hati 
sehingga ibadah-ibadah yang mereka persembahkan untuk Allah SWT adalah 
murni tanpa pamrih, dan 
pelayanan-pelayanan yang mereka tunjukkan kepada setiap orang 
yang mendatanginya pun tulus.

Allah SWT berfirman bahwa orang-orang beriman "Yan zuru binurrillah..
 "mereka melihat dengan cahaya Allah SWT. 
Sebagaimana yang kita lihat pada permukaan air laut 
yang menangkap cahaya rembulan dan membiaskannya, 
sehingga seolah rembulan tersebut nampak berada pada permukaan air laut.

Begitulah kalbu para Awlya' Allah SWT. 

Kalbu mereka selalu terhubung kepada Allah SWT, 
sehingga apapun yang mereka sampaikan adalah 
apa-apa yang ingin Allah SWT sampaikan kepada kita.

Allah SWT pun dalam Al-Qur'an suci mengatakan bahwa 
ketika di hari akhir, 
Allah SWT tidak menginginkan apapun dari kita 
melainkan kalbu salim, yaitu 
kalbu yang mengalami pemurnian sempurna.

Allah SWT akan bertanya..
 "Wahai hamba-Ku.. apa yang kau bawa hari ini untuk menemui-Ku? "...

Ketika seseorang menjawab, 
"Wahai Allah SWT.. aku datang dengan membawa amalan ku... " 
maka iapun akan di hisab. 
Begitu pula ketika seseorang datang menemui Allah SWT pada hari akhir 
dengan membawa beban dosa, maka ia tak akan luput dari hisab.
Namun, 
ketika seseorang datang menemui Allah SWT dengan kalbu salim, 
maka Allah SWT akan puas terhadapnya. 
Karena Allah SWT melihat cahya Diri-Nya 
berada pada kalbu hamba tersebut.

Penting sekali bagi kita untuk belajar 
dan selalu berusaha untuk membersihkan kalbu kita, 
karena mata serta teling dan indra-indra ragawi kita 
selalu berhubungan dengan dunia. 
Dunia dapat memproduksi kotoran bagi kalbu kita.
Untuk itulah kita di ajarkan dengan banyak amalan-amalan dan mujahadah 
oleh Syaikh qs kita, adalah berfungsi untuk membersihkan kalbu kita.

Mereka para Awlya' selalu mengerjakan amalan-amalan yang banyak 
secara istiqomah setiap hari dan mereka tulus terhadap apa yang mereka kerjakan, 
sehingga kalbu mereka dapat menghirup sesuatu dari Allah SWT. 

Tidak seperti kita orang-orang awam 
yang masih tidak tulus kepada Allah SWT 
sehingga kalbu kita selalu gelap penuh kotoran.

Para Awlya' bagaikan purnama 
yang membiaskannya cahaya dari matahari. 
Maksudnya adalah bahwa 
para Awlya' tidak memiliki cahaya sendiri, 
namun mereka 
menerima serta mentransmisikan, membiaskan cahaya 
dari kalbu Rosulullah SAW yang merupakan cahaya Allah SWT. 

(Sh Matyu Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar