Lihatlah bulan
masih nampak mengambang di atas birunya lautan
yang mulai menghitam.
Begitulah gambaran kalbu para Awlya' Allah SWT.
Kalbu para Awlya'
senantiasa bersih dan suci
sehingga kemurniannya dapat menangkap cahaya Ilahiah.
Allah SWT berfirman dalam suatu hadits qudsi bahwa,"
Dunia ini tidak akan mampu menampung -Ku,
namun kalbu hamba -Ku yang mampu menampung -Ku ".
Maksudnya adalah bahwa
ketika seseorang mencapai suatu pemurnian
maka kalbu yang murni itu mengalami pencerahan,
karena menghirup sesuatu dari Allah SWT
ketika mereka beribadah kepada-Nya.
Kalbu tersebut akan mampu menampung tajali dari Nur Ilahiah.
Para Awlya' Allah SWT
selalu berada pada ketulusan hati
sehingga ibadah-ibadah yang mereka persembahkan untuk Allah SWT
adalah murni tanpa pamrih,
dan pelayanan-pelayanan yang mereka tunjukkan kepada setiap orang
yang mendatanginya pun tulus.
Allah SWT berfirman bahwa orang-orang beriman
"Yan zuru binurrillah..
"mereka melihat dengan cahaya Allah SWT.
Sebagaimana yang kita lihat pada permukaan air laut
yang menangkap cahaya rembulan dan membiaskannya,
sehingga seolah rembulan tersebut nampak berada pada permukaan air laut.
Begitulah kalbu para Awlya' Allah SWT.
Kalbu mereka selalu terhubung kepada Allah SWT,
sehingga apapun yang mereka sampaikan adalah
apa-apa yang ingin Allah SWT sampaikan kepada kita.
Allah SWT pun dalam Al-Qur'an suci mengatakan bahwa
ketika di hari akhir, Allah SWT tidak menginginkan apapun dari kita
melainkan kalbu salim, yaitu kalbu yang mengalami pemurnian sempurna.
Allah SWT akan bertanya..
"Wahai hamba-Ku.. apa yang kau bawa hari ini untuk menemui-Ku? "...
Ketika seseorang menjawab,
"Wahai Allah SWT.. aku datang dengan membawa amalan ku... "
maka iapun akan di hisab.
Begitu pula ketika seseorang datang menemui Allah SWT
pada hari akhir dengan membawa beban dosa,
maka ia tak akan luput dari hisab.
Namun,
ketika seseorang datang menemui Allah SWT dengan kalbu salim,
maka Allah SWT akan puas terhadapnya.
Karena Allah SWT melihat cahya Diri-Nya
berada pada kalbu hamba tersebut.
Penting sekali bagi kita untuk belajar dan selalu berusaha
untuk membersihkan kalbu kita,
karena mata serta telinga dan indra-indra ragawi kita
selalu berhubungan dengan dunia.
Dunia dapat memproduksi kotoran bagi kalbu kita.
Untuk itulah kita di ajarkan dengan banyak amalan-amalan dan mujahadah
oleh Syaikh qs kita, adalah berfungsi untuk membersihkan kalbu kita.
Mereka para Awlya'
selalu mengerjakan amalan-amalan yang banyak secara istiqomah setiap hari
dan mereka tulus terhadap apa yang mereka kerjakan,
sehingga kalbu mereka dapat menghirup sesuatu dari Allah SWT.
Tidak seperti kita orang-orang awam
yang masih tidak tulus kepada Allah SWT
sehingga kalbu kita selalu gelap penuh kotoran.
Para Awlya' bagaikan purnama
yang membiaskannya cahaya dari matahari.
Maksudnya adalah bahw para Awlya'
tidak memiliki cahaya sendiri,
namun
mereka menerima serta mentransmisikan, membiaskan cahaya
dari kalbu Rosulullah SAW yang merupakan cahaya Allah SWT.
(Sh Matyu Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar