Minggu, 02 Oktober 2016

KEDAHSYATAN SEDEKAH MENURUT RASULULLAH

KEDAHSYATAN SEDEKAH MENURUT RASULULLAH
Metode pendidikan ruhani yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sungguh sangat relevan hingga kapan pun dan dimanapun. Zakat dan sedekah bukan hanya sebagai distribusi kekayaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, namun juga pembersihan jiwa, latihan mental dan kesadaran ruhani. Hal ini terekam jelas dalam hadis-hadis yang memuat tentang zakat dan sedekah. 
Rasulullah SAW bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. “ (HR. Ath-Thabrani)
Membentengi harta dari hal-hal yang kotor berlaku bukan hanya bagi orang kaya, tapi bagi siapapun. Sebab, setiap jiwa mendapat rezekinya masing-masing, tak terkecuali. Zakat dan sedekah bukan hanya dapat membantu mereka yang daif dan miskin, namun juga dapat membersihkan jiwa, mengobati penyakit, memperlancar rezeki, memperpanjang umur, hingga dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Semuanya untuk kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW bersabda, “Tiap Muslim wajib bersedekah.”
Lalu para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?”
Nabi SAW menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya agar bermanfaat bagi dirinya lalu dia bersedekah.”
Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?”
Nabi menjawab: “Menolong orang yang memerlukan yang sedang teraniaya.”
Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?”
Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.”
Mereka bertanya lagi: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?”
Nabi SAW pun menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW juga bersabda, “Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham.”
Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu terjadi?”
Nabi SAW menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersedekah dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disedekahkannya. (HR. An-Nasaa’i)
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “Aku hartamu, aku pusaka simpananmu.”
Kemudian Nabi SAW membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: “Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (HR. Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar