Minggu, 30 Oktober 2016

PESAN SUCI PENGGUGAH JIWA

PESAN SUCI PENGGUGAH JIWA.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:

 “Wahai anak muda! 
Engkau harus mempraktikkan 
pengabdian yang tulus (ikhlâsh al-ʽamal) kepada Allah 
dalam shalatmu, puasamu, pelaksanaan hajimu, pembayaran zakatmu, 
dan dalam segala sesuatu yang engkau lakukan.

Engkau harus menjalankan komitmen kepada-Nya 
sebelum engkau sampai di hadirat-Nya. 
Komitmen ini 
memerlukan sikap pengabdian yang tulus, 
pengukuhan dalam tauhid, 
mengikuti dengan setia Sunnah Nabi Saw. 
dan komunitas Islam (jamâʽah), 
kesabaran dan sikap syukur, 
dan kesiapan untuk mempercayakan urusan-urusanmu 
kepada Tuhanmu.

Dalam hubungan dengan makhluk-makhluk, 
ia memerlukan sikap penolakan, 
dan dalam hubungan dengan-Nya, 
ia memerlukan sikap mencari.

Terhadap semua yang selain-Nya, 
ia memerlukan sikap tak acuh, 
dan terhadap-Nya, 
ia memerlukan sikap pendekatan pengabdian 
dengan hatimu dan wujud terdalammu (sirr). 

Ia memerlukan perasaan keterlepasan 
dari segala sesuatu yang lain, 
dan menuntut 
perasaan cinta dan kerinduan kepada-Nya. 

Setelah itu 
Dia pasti akan menganugerahimu kedekatan-Nya 
dan anugerah-Nya 
yang belum pernah dilihat mata, 
belum pernah didengar telinga, 
dan
 belum pernah terlintas dalam pikiran 
dan 
hati manusia.

Menempuh jalan ini 
akhirnya akan membawamu kepada Tuhanmu. 

Jika iblis mendatangimu 
dan mencoba membuatmu mengubah jalanmu, 
engkau harus memohon pertolongan kepada-Nya, 
agar Dia mengusirnya jauh-jauh darimu. 

Engkau harus meminta tolong kepada-Nya, 
seperti halnya orang-orang sebelummu 
meminta tolong kepada-Nya di masa mereka.

Engkau harus mengerjakan pekerjaanmu dengan baik, 
kemudian berbaik sangka kepada Tuhanmu. 

Berbaik sangkalah kepada-Nya 
dan berbuatlah sebaik-baiknya untuk menaati-Nya 
dengan selayaknya, 
sebab 
nantinya Dia akan banyak berurusan denganmu. 
Banyak kebaikan 
ditemukan dalam sikap berbaik sangka (husnuzh zhann) kepada Allah, 
kepada nabi-nabi-Nya, rasul-rasul-Nya 
dan kepada orang-orang saleh di antara hamba-hamba-Nya."

--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Jala Al-Khathir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar