Sabtu, 19 Desember 2015

ILMU PASAMADHEN

ILMU PASAMADHEN

Semadi atau semedi, 
artinya sarasa = rasa tunggal = maligining rasa = rasa jati = rasa pangrasa. 

Disebut pula dengan 
maladihening, mesu budi, manekung, puja brata, tarak brata,
 dan masih banyak lagi istilahnya. 

Pada intinya olah semedi melibatkan dua kegiatan, 
pertama yakni ; 
SOLAH atau perilaku anggota badan dalam upaya “menidurkan” atau “mematikan” anggota raga untuk merasakan hidupnya rasa sejati. 

Kedua yakni 
BAWA atau perilaku batin, 
dengan cara mengolah rasa agar mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi lagi. 
Atau menghidupkan batin kita yakni merasakan atma (energi hidup) dalam sukma sejati. 

Agar tidak rancu perlu saya tegaskan perbedaan 
antara sukma sejati dengan rasa sejati yakni ; 

sukma sejati dapat dilihat wujudnya, 
sedangkan 
rasa sejati hanya bisa dirasakan 
sebagai energi atma/ hidup/ kayun/ kayu/ chayu. 

Sukma sejati adalah roh/ruh/ruhulah 
sementara rasa sejati adalah sir/sirulah (lihat thread : Maklumat Jati). 

Terdapat banyak sekali tatacara semedi, 
misalnya sembari duduk bersila, 
bisa juga sembari baringan atau merebahkan badan. 

Berikut ini saya jabarkan tata cara semedi sambil membaringkan badan.

1. Carilah tempat yang nyaman, tenang, dan aman 
agar konsentrasi anda tidak terganggu oleh suasana lingkungan sekitar. 
Jangan melakukan semedi di tempat yang berbahaya 
misalnya tepi sungai, tepi jurang atau di antara semak belukar. 
Hal ini untuk menghindari resiko jatuh terperosok 
termasuk terjadinya serangan binatang buas, serangga berbisa dsb. 

Bisa pula di lakukan di dalam rumah atau kamar tidur anda. 
Carilah waktu watu saat yang tenang 
biasanya setelah beranjak larut malam. 

Keheningan suasana atau suara alam yang lembut 
justru justru sangat membantu dalam menciptakan konsentrasi. 
Setelah menemukan tempat yang tepat lalu baringkan badan anda…

2. Posisi badan telentang menghadap ke atas, seperti mau tidur. 
Jangan ada anggota badan yang posisinya kurang nyaman. 
Seluruh anggota badan “jatuh” menempel di pembaringan 
tanpa ada penahanan sedikitpun. 
Seluruh otot dan syaraf harus rileks atau loss. .

3. Tangan sedekap atau sedakep (sedeku) 
dengan posisi lengan atas tetap menempel di lantai/tempat berbaring 
sementara lengan bawah diletakkan di atas dada. 
Jari-jari tangan saling mengunci. 
Atau bisa juga agar lebih rileks, 
tangan diluruskan ke bawah (arah kaki), 
kedua telapak tangan menempel di paha kiri kanan sebelah luar. 

4. Mata terpejam seakan anda sedang bersiap menidurkan diri. 
Bola mata tidak boleh bergerak-gerak, 
tahan dalam posisi pejam dan bola mata diam tidak bergerak, 
disebut meleng.

5. Kaki lurus rileks telapak kaki kanan ditumpang di atas telapak kaki kiri 
disebut sedakep kaki tunggal, disebut saluku.

Sumber: https://sabdalangit.wordpress.com/category/membangun-potensi-diri/olah-semedi/
Ilustrasi dari: Kang @Wasikendedes Artwork (https://www.facebook.com/wasi.kendedes)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar