Sabtu, 26 Desember 2015

MEREGUK SARI TASAWUF.

HUBUNGAN  ANTARA GURU DENGAN MURID.

Agar dapat disembuhkan, 
sang murid harus memiliki kepercayaan penuh pada dokter jiwa
yang telah ia datangi untuk membantunya, 
dan harus ada hubungan pribadi antara sang murid dengan gurunya.
Itu berarti , ia tidak hanya mendengarkan nasihat sang guru 
tentang apa yang harus dilakukan , tapi juga menindakinya.

Sebuah resep dari dokter terbaik akan sia-sia 
jika kita hanya menaruhnya dalam saku.
Kita harus minum obat yang diresepkan itu meskipun pahit.
Jadi, dengan obat itulah kita menyembuhkan  jiwa kita.
terkadang obat itu pahit dan susah ditelan , 
tetapi kita harus bersabar jika ingin sembuh.
Misalnya,
sang murid mungkin diberi beberapa bentuk do'a dan meditasi 
yang sulit dlakukan.
Atau orang yang angkuh mungkin disuruh melakukan pekerjaan kasar
seperti menyapu lantai dan membersihkan kamar kecil,
dalam upaya meruntuhkan cengkraman keangkuhan atas jiwanya.
Singkatnya,
ada arti penting yang sangat besar dalam meletakkan kepercayaan
pada guru spiritual agar dapat sepenuhnya mengikuti petunjuk nya,
dan ada juga bahaya besar jika  orang yang mengaku menjadi guru
bukanlah dokter jiwa yang sebenarnya.

Seperti yang telah disebutkan ,
julukan murid dalam Tasawuf berarti orang yang berkehendak.
Sang guru juga disebut murad, yaitu 
orang yang menjadi objek dari kehendak  atau iradah itu.

Hubungan antara murid dan murad harus berdasarkan  
ketundukan sukarela sang murid kepada guru ,
yang berposisi, bukan hanya sebagai manusia lain,
melainkan sebagai wakil Nabi dan penyampai kuasa walayah/wilayah.

Guru Sufi kuno mengatakan bahwa seorang murid di tangan gurunya 
harus seperti mayat di tangan orang yang memandikan jenazah.
mereka juga berbicara tentang tiga tahap peniadaan atau pelenyapan
(fana') ,ang akan kita bahas tak lama  lagi ;
fana' di dalam syaikh,
fana' di dalam Nabi,
fana' di dalam Allah.

Tanpa menundukkan kehendak diri , kepercayaan, dan cinta 
kepada guru , bimbingan spiritual akan mustahil.

Hubungan antara guru dan murid tidak hanya menyangkut nasihat 
tentang hal-hal  spiritual teknis berkenaan dengan amalan metode 
di jalan ini, diberikan secara individual, melainkan juga 
wacana tentang doktrin dan masalah umum  kehidupan ruhani 
yang sering diberikan dalam perkumpulan-perkumpulan pada majelis 
dan juga wacana yang lebih informal (subhah) , 
yang melaluinya murid-murid belajar banyak 
tentang kebenaran konkret yang berkaitan
dengan kehidupan lahir maupun batin mereka.

Ada pula hubungan hubungan antara guru dan murid 
di tingkat kenyataan yang lebih tinggi , 
yang kadang termanifestasi di dalam mimpi-mimpi 
yang terbukti kebenarannya , 
yang memberikan kunci bagi kehidupan jiwa 
pada tataran yang lebih halus.

#HSN.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar