HUBUNGAN ANTARA GURU DENGAN MURID.
Agar dapat disembuhkan,
sang murid harus memiliki kepercayaan penuh pada dokter jiwa
yang telah ia datangi untuk membantunya,
dan harus ada hubungan pribadi antara sang murid dengan gurunya.
Itu berarti , ia tidak hanya mendengarkan nasihat sang guru
tentang apa yang harus dilakukan , tapi juga menindakinya.
Sebuah resep dari dokter terbaik akan sia-sia
jika kita hanya menaruhnya dalam saku.
Kita harus minum obat yang diresepkan itu meskipun pahit.
Jadi, dengan obat itulah kita menyembuhkan jiwa kita.
terkadang obat itu pahit dan susah ditelan ,
tetapi kita harus bersabar jika ingin sembuh.
Misalnya,
sang murid mungkin diberi beberapa bentuk do'a dan meditasi
yang sulit dlakukan.
Atau orang yang angkuh mungkin disuruh melakukan pekerjaan kasar
seperti menyapu lantai dan membersihkan kamar kecil,
dalam upaya meruntuhkan cengkraman keangkuhan atas jiwanya.
Singkatnya,
ada arti penting yang sangat besar dalam meletakkan kepercayaan
pada guru spiritual agar dapat sepenuhnya mengikuti petunjuk nya,
dan ada juga bahaya besar jika orang yang mengaku menjadi guru
bukanlah dokter jiwa yang sebenarnya.
Seperti yang telah disebutkan ,
julukan murid dalam Tasawuf berarti orang yang berkehendak.
Sang guru juga disebut murad, yaitu
orang yang menjadi objek dari kehendak atau iradah itu.
Hubungan antara murid dan murad harus berdasarkan
ketundukan sukarela sang murid kepada guru ,
yang berposisi, bukan hanya sebagai manusia lain,
melainkan sebagai wakil Nabi dan penyampai kuasa walayah/wilayah.
Guru Sufi kuno mengatakan bahwa seorang murid di tangan gurunya
harus seperti mayat di tangan orang yang memandikan jenazah.
mereka juga berbicara tentang tiga tahap peniadaan atau pelenyapan
(fana') ,ang akan kita bahas tak lama lagi ;
fana' di dalam syaikh,
fana' di dalam Nabi,
fana' di dalam Allah.
Tanpa menundukkan kehendak diri , kepercayaan, dan cinta
kepada guru , bimbingan spiritual akan mustahil.
Hubungan antara guru dan murid tidak hanya menyangkut nasihat
tentang hal-hal spiritual teknis berkenaan dengan amalan metode
di jalan ini, diberikan secara individual, melainkan juga
wacana tentang doktrin dan masalah umum kehidupan ruhani
yang sering diberikan dalam perkumpulan-perkumpulan pada majelis
dan juga wacana yang lebih informal (subhah) ,
yang melaluinya murid-murid belajar banyak
tentang kebenaran konkret yang berkaitan
dengan kehidupan lahir maupun batin mereka.
Ada pula hubungan hubungan antara guru dan murid
di tingkat kenyataan yang lebih tinggi ,
yang kadang termanifestasi di dalam mimpi-mimpi
yang terbukti kebenarannya ,
yang memberikan kunci bagi kehidupan jiwa
pada tataran yang lebih halus.
#HSN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar