KONSER SPIRITUAL (SAMA").
Majelis biasanya dikombinasikan dengan pertunjukan nyanyian Sufi
da tarian suci yang membawakan Kehadiran Ilahi
langsung ke dalam tubuh.
Dalam bayak tarekat hanya drum yang digunakan ,
sedangkan pada yang lain digunakan berbagai instrumen tradisional
seperti suling bambu dan alat musik berdawai selain perkusi.
Di zaman dulu ,
pertemuan seperti itu hanya terbuka bagi anggota tarekat ,
dan masih demikian dalam banyak kasus sampai hari ini.
Tetapi ada sebagian tarekat yang sekarang membolehkan
pengamat luar , terutama Khalwati Jarrahi dan Mawlawi dari Turki.
Tarekat Mawlawi yang didirikan oleh Jalal al-Din Rumi ,
telah mengembangkan konser ruhani paling rumit yang meliputi
gerakan memutar yang melambangkan gerakan langit .
Konser ruhani yang indah ini telah menarik perhatian
banyak orang Barat , termasuk para wisatawan Eropa ke Timur
pada awal abad kesembilan belas, dan
sebagai akibatnya sebagian orang mengasosiasikan Tasawuf
dengan para darwis yang menari.
Sebagian besar musik klasik masyarakat Islam sangat dipengaruhi
oleh Tasawuf da dimaksudkan untuk menarik ke dalam wilayah batin,
seperti yang kita lihat dalam tradisi kalsik utama musik Arab timur,
Persia,Turki, dan India utara .
Banyak seniman besar tradisi-tradisi ini
yang merupakan anggota tarekat Sufi,seperti Malawiyah di era Ustmaniyah
dan sekarang Turki serta Chistiyah di anak Benua India
telah mengembangkan orkestra-orkestra mereka sendiri.
Bentuk-bentuk musik tertentu , seperti qawwali
yang sering terdengar di India dan Pakistan,
dikembangkan secara ekslusif oleh kaum sufi,.
Selain itu, musik Sufi biasanya terkait erat dengan puisi Sufi.
Musik Sufi adalah seperti sebuah tangga
yang menghubungkan jiwa kepada Allah .
Ada api di dalam jiwa manusia .
Jika api itu adalah api cinta kepada Allah,
musik sufi memperkuatnya,
da jika itu hanya api nafsu,
itu pun diperkuat oleh musik.
Itulah sebabnya , ada syarat-syarat yang ditetapkan dalam tarekat Sufi
untuk berpartisipasi dalam konser ruhani dari sama'.
dan murid-murid diminta untuk mengekang ghairah mereka
sebelum mereka bisa mendapatkan manfaat ruhani dari sama'.
Apa yang dilakukan sama' adalah meningkatkan cinta dan kerinduan
kepada Allah seraya membawa jiwa maju dalam perjalanan nya
menuju Ruh.
Seorang Sufi yang jiwanya selaras dengan harmoni langit
akan mendengar suara sang Sahabat di dalam peristiwa ajaib itu,
yang merupakan musik ruhani.
Sebuah puisi yang dinisbatkan kepada Rumi, yang sangat peka
terhadap keindahan musik tradisonal merujuk keajaiaban ini
dalam sya'ir berikut :
"Kayu kering, dawai kering, kulit kering,
dari manakah gerangan datangnya ,
Lagu Sahabat".
Dan Rumi jugalah yang berbicara tentang pemusik yang mendendangkan
misteri yang dibuat pada masa pra-keabadian antara Allah dan manusia
di balik selubung melodi.
Sama' dilakukan secara tradisonal di pusat-pusat Sufi
(zawiyah dalam bahasa Arab, khanaqah dalam bahasa Persia, Urdu,
dan sebagian besar bahasa India lainnya , dan tekke di Turki )
dan secara tradisional hanya dialami oleh anggota tarekat tertentu.
Musik itu dimainkan hanya dihadapan kelompok
yang sudah berdisiplin secara spiritual,
walaupun orang lain tentu saja dapat memperoleh manfaat
dari seni luar bisa ini.
@HSN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar