Rabu, 02 Desember 2015

MEREGUK SARI TASAWUF

DOKTRIN SUFI 
DAN FUNGSINYA DALAM KEHIDUPAN SPIRITUAL.

Penjelasan dan eksposisi tentang Kebenaran 
terkandung di dalam doktrin Sufi , sedangkan 
realisasi Kebenaran hanya mungkin melalui amalan spiritual.

Doktrin sufi, yang juga disebut gnosis teoritis 
(al-tashawwuf al-'ilmi, dalam bahasa Arab dan 
 'irfan -i-nazhari dalam bahasa berikutnya),
itu sendiri adalah buah dari realisasi spiritual dan 
bukan sekedar spekulasi filosofis.

Doktrin ditampilkan kepada mereka yang sedang dalam 
pencarian Kebenaran sebagai peta struktur realitas dan 
jalan yang harus diikuti untuk menembus labirin kosmik.

Orang bisa mengatakan bahwa para guru Sufi ,
pertama-tama mendaki gunung kosmik dan kemudian terbang
ke langit Hadirat Ilahi dan setelah itu, ketika turun, 
menggambarkan peta untuk pendaki lain , 
yang ingin mencapai puncak dan terbang ke Seberang.

Doktrin Sufi seperti ('ilm-al-yaqin) dan realisasinya 
seperti kebenaran (haqq al-yaqin) .
Dari sudut pandang pengamalan, doktrin itu disajikan 
dan kemudian kebenarannya terealisasi , tetapi dalam kenyataannya 
realisasi kebenaran jalan itulah yang telah memungkinkan para guru
pengurai doktrin Sufi pada awalnya untuk merumuskan ajaran-ajaran
mereka dan membimbing laki-laki dan perempuan 
dalam perjalanan mereka menuju yang Esa.

Gnosis teoritis muncul sebagai theoria , dalam pengertian asli Yunani 
tentang visi , tentang Kebenaran, tetapi sebenarnya itu lahir 
dari pembakaran oleh Kebenaran.
Hanya ketika itulah ia dapat bertindak sebagai pemandu bagi mereka
yang ingin mencapai Kebenaran tersebut.

Doktrin Sufi atau gnosis teoritis tampaknya dimulai dengan pikiran,
tetapi untuk memahaminya sepenuhnya harus disertai dengan amalan,
yang melibatkan seluruh wujud diri seseorang dan membutuhkan iman.
Melalui proses ini, apa yang muncul pertama 
sebagai konsep dalam pikiran menjadi kehadiran bercahaya 
yang mentranformasi  wujud seseorang secara keseluruhan,
memperjelas teori dan doktrin itu lebih lanjut.

Doktrin Sufi dalam satu pengertian 
merupakan awal sekaligus akhir dari satu jalan Sufi.
Ia merupakan awal karena menyajikan kepada sang pencari,
sebelum ia melakukan pencarian spiritual, 
kebenaran dasar mengenai hakikat realitas dan 
pada akhirnya Kebenaran puncak mengenai Realitas Tertinggi
sebagaimana adanya.

Ia menjadi akhir karena tujuan Tasawuf adalah pencapaian gnosis 
atau makrifat itu, yang dijelaskan secara teoritis di dalam teks-teks
doktrin Sufi, tetapi kini terealisasi di dalam seluruh wujud dirinya,
pengetahuan yang pasti (ilm al-yaqin) yang di dalamnya kita mendengar 

tentang api kebenaran tidak dapat tidak kecuali menggiring, akhirnya
melalui pencarian kita akan api itu, menemukannya lalu terbakar olehnya.

#SHN.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar