Syeikh Syaqiq al-Balkhi bertanya kepada muridnya, Hatim al-Asham:
“Berapa lama kamu nyantri kepadaku?”
Hatim menjawab: “Sudah sejak 33 tahun…”
Syaqiq bertanya lagi: “Apa yang kamu pelajari dariku selama itu?”
Hatim menjawab: “Ada delapan perkara…”
Syaqiq berkata: “Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un.
Aku habiskan umurku bersamamu selama itu,
dan kamu tidak belajar kecuali delapan perkara?!
”Hatim menjawab: “Guru, aku tidak belajar selainnya. Sungguh aku tidak bohong…
”Syaqiq kemudian berkata lagi: “Coba jelaskan kepadaku apa yang sudah kamu pelajari…”
Hatim menjawab:
2, saya memperhatikan manusia,
maka saya lihat masing-masing menghinakan diri mereka sendiri dalam mencari rizki. Bahkan ada di antara mereka yang berani menerjang hal-hal yang tidak halal.
Saya kemudian melihat kepada firman Allah Ta’ala :وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا
(Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi ini
melainkan Allah-lah yang menanggung rizkinya)
[Surat Hud (11): 6]
Saya kemudian menyadari bahwa saya adalah salah satu dari binatang
yang Allah telah menanggung rizkinya.
Maka saya kemudian menyibukkan
dengan apa yang telah Allah anugerahkan kepadaku,
dan sebaliknya saya meninggalkan apa-apa yang tidak dibagikan kepadaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar