Jumat, 04 Desember 2015

Tasawuf

Assalamu Alaikum Brothers,…….
Bismillahirrahmanirrahim,
“Tasawuf” adalah suatu pemahaman keilmuan ALLAH yang arti & maknanya bisa ditelaah dan diterima oleh akal sehat & hati nurani yg bersih, suci lagi murni, dan penafsiran pemahaman nya sangat luas & takkan pernah habis oleh waktu dan masa.
Pada Masa zaman kesufian & kewalian para Aulia mengambil Jalan Tasawuf  dgn pemahaman Makrifat-Nya kepada Allah.
Karena lebih memandang kepada HATI & KEYAKINAN di dalam batinnya. seperti dalam Firman-Nya :
“Sesungguhnya AKU Allah berada dimana saja kamu berada & Maha menyaksikan segalanya setiap yg kamu kerjakan” (Surah Al-Hadid: 4)
Secara Logis Firman ini lebih berbicara lebih kedalam hati, keyakinan setiap org yg beriman di dalam bathin nya. Bahwa setiap Insan harus lebih meyakini & memahami Bahwa Sifat Allah itu berada dimana saja kita berada di muka bumi ini.
Banyak Aliran2 menyatakan bahwa Aliran Tasawuf keluar dari Aqidah & sesat, Padahal mereka2 itu terlalu cepat meng-klaim dan belum paham serta mendalami makna hakikat dari ISI Al’quran akhirnya Suudzhon (berprasangka buruk), dan itu bukan sifat muslim yg baik lagi yg beriman, seperti juga yg dijelaskan dalam Surah Al-Mulk:13 “Innahu Alimun Bizatish Shudur”
“Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala isi hati manusia”.
Berarti Allah SWT sesungguhnya berada didalam HATI kita, karena Allah jua yg bersemayam di dalam HATI hamba2 yg beriman & yg penuh KEYAKINAN.
makin diyakini dgn “Haqqul Yakin” maka makin BERADA di dalam hati.
Sama juga dalam Firman-Nya yg berada dalam Ayat:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada didalam KEBENARAN.” (Q.s. al-Baqarah: 186).
Dan juga dalam Firman-Nya:
Sesungguhnya AKU lebih dekat daripada urat nadi lehermu (Qaf: 16)
Pada Lahiriah kita pun sangat jelas ADA-Nya kekuasaan Allah SWT yg menggerakkan semua unsur & elemen2 yg ada di muka bumi ini seperti Matahari, Bumi berputar pada porosnya, Api, angin, awan, air, hujan, tanah… Dan kesemuanya itu karena ADA-Nya tanda2 kekuasaan-Nya.
pemahaman ayat ini lebih menjurus kepada pemahaman Tasawuf atau pengenalan diri.
Karena Jalan Tasawuf adalah suatu pemahaman Makrifat pengenalan dirinya kepada Allah dengan Ilmu Ketauhidan dan tidak keluar dari Syahadat, Al’quran & Al’hadist, mereka2 mendalami agar bisa lebih kenal diri, tau diri, mawas diri, koreksi diri, Sadar diri, tengok ke dalam sebelum berbicara.
Bagi Org2 yg bertasawuf selalu Istiqomah, berzuhud, Qona’ah (menerima apa adanya), Tawakkaltu, & Cinta hanya khusus kepada-Nya.




Memahami Akal dan Pikiran

Akal dalam Al-Quran
Al-Quran menggambarkan dengan jelas fenomena akal pada diri manusia:
 وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَ يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَاْلأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Kami telah menjadikan untuk isi neraka Jahanam, kebanyakan dari manusia dan jin. Mereka mempunyai hati (akal), tetapi tidak digunakan untuk berfikir. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak digunakan untuk melihat. Mereka mempunyai telinga, tetapi tidak digunakan untuk mendengar. Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan lebih hina lagi, Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’râf [7]: 179).
وَعَلَّمَ آدَمَ اْلأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاَءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ، قَالُوا سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ، قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian mengajukannya kepada Malaikat seraya berfirman: ‘Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama mereka semuanya jika kamu benar (dengan tuduhan kamu, bahwa kamu lebih tahu).’ Malaikat menjawab: ‘Maha Suci Engkau, kami tidak mempunyai ilmu sedikit pun, kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Bijaksana.’ Dia berfirman: ‘Wahai Adam, sampaikanlah kepada mereka nama-nama mereka semua.’ Apabila Adam selesai menyebutkan kepada mereka nama-nama semuanya itu, Dia berfirman: ‘Bukankah Aku telah beritahukan kepada kamu, bahwa Aku Maha Tahu perkara gaib di langit dan di bumi, serta Maha Tahu apa yang kamu kemukakan dan apa yang kamu sembunyikan’ (QS. Al-Baqarah [2]: 31-33).
Pelengkap semua Ilmu adalah Ilmu Tasawuf (kajian dari akal & pikiran).
RAHASIA ILMU TASAWWUF
Berkata syeikh Al Junaid :“Ruh manusia perlu dikembalikan kembali ke alam asalnya, kepada sifat kesucian asalnya(makrifat)…”
Berkata Imam al-Ghazali :“Aku menyeberangi lautan fikih, aku sampai ke seberang, aku menyelami lautan tauhid, aku sampai ke seberang, aku menyeberangi lautan falsafah, aku sampai ke seberangnya, (tetapi) apabila aku menyeberangi lautan tasawuf, aku tenggelam dalam lautannya tanpa penghujung.
Sayyid Syeikh Abu al-Hassan al- Syadzili mengatakan :“Barangsiapa yang tiada masuk dan mengetahui akan ilmu ini, yakni ilmu tasawuf niscaya ia mati dalam keadaan mengekalkan dosa-dosa tanpa diketahuinya”.
Sebahagian para ‘ArifbiLlah mengatakan (termasuk Imam al-Ghazali) :
“Siapa yang tidak mempelajari ilmu ini (ilmu batin/tasawwuf), saya khuatir atasnya akan mati “su-ul khatimah”(kesudahan yang buruk) dan tidak ada jalan yang dapat mengenalNya kecuali dengan perasaan murni (fitrah)”.
(Sirajut Tholibin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar