Rabu, 16 Desember 2015

TAWASSUL.

Tawasul itu penting, untuk menyambungkan rasa dan hati kpd Rasulullah, para Tabi'in, tabi'in tabi'in dan para kekasih Allah, kalau hny menyambungkan rasa dan hati kpd Allah itu adalah hal yg mudah, lagi pula Allah lebih dekat dr urat leher hamba"-Nya.... Oleh sebab itu tawassul itu perlu, agar rasa dan hati kita bertalian dgn Rasululllah dan pr kekasih-Nya, sehingga saling terkait, saling mengikat dan menguatkan dlm perjalanan rasa dn hati kita...
Seperti yg kami sampaikan ini, sebelum bertafakur, cobalah untuk bertawasul dgn adab yg baik. Kami mencoba untuk berbagi dgn mentafakuri Asma Ulhusna "Yaa Allah", semuga saudaraku dibukakan-Nya pintu dn bisa menyelami rasa yg terkandung dalam asma " Yaa Allah"... Betapa dasyat-nya peninggalan pr Wali-Nya terdahulu untuk umat jaman sekarang, yg menjadikan asmaul husna untuk kesehatan jasmani dn rohani beliau semua, asmaul husna dijadikan terapi bg segala penyakit jiwa dan raga.
"Yaa Allah"'
"Duduk bersila dan letakan satu tangan di hati (dada), dan rasakanlah naik turunya nafas. saat menyebukan "Yaa" dlm hati dgn nada lembut, perhatikanlah bagaimana reaksi qalbu dan nafas saudaraku. Bayang"an apa yg muncul, rasa" apa yg muncul..? lalu tolaklah, krn bukan itu yg dicari, lalu perhatikanlah perbedaan-nya. Lalu, bernafaslah dr dalam qalbu yg terdalam, tanpa kata tanpa suara yg menyatukan antara ada dan tiada antara kosong dan isi, hingga saudaraku trasa tiada diantara kedua keadaan itu. Rasakanlah nafas saudaraku, adalah bagian dr nasaf dan udara yg meliputi alam raya ini. (Sebelum saudaraku mampu keluar dr keadaan kosong dan isi, maka blm bisa nafas itu meliputi alam raya ini).
Selanjutnya, lantunkanlah dgn mengucap dlm hati nan lembut "Ahl", kalau tulisan dn bacaan Al, ucapkan dgn lisan dgn hati beberapa kali, Rasakan kalimah itu masuk dlm qalbu dgn gemetar, yg menegaskan bahwa diri saudaraku berada dlm hadirat yg Maha Suci, sehingga sesucian-Nya membias ke dlm hati dan rasa saudaraku. Rasakan getaran (kerinduan dan kecintaan) itu semakin naik, yg merupakan sebuah karunia yg istimewa bagi semesta dlm diri saudaraku. Lantas, lantuhkan "Lah" beberapa kali dgn nada dn cara yg sama dgn menyebut "Ahl", rasakan bahwa kalimah itu sedang membersihkan ruang dlm hati, yg menegaskan keadaan saudaraku dlm ketiadaan (suci) dari segala eksistensi. Perjalanan nafas kembali bergelombang kembali ke samudra (luasnya hati, yg ditandai dgn nafas yg meliputi alam semesta, nafas cinta dan kerinduan), berubah tanpa perubahan, bergerak tanpa pergerakan, berkata dan berbuat dalam diam. Manakah yg lebih terasa...?!. Terakhir lantunkalah kedua kalimah itu "Allah" dgn lembut dan mesra, lalu rasakan kedua kelimah itu menjadi ahad dan wachid, menjadi gelombang dan samudra.
Barakallah...
Dan Isyaallah untuk beberapa hari ke depan, akan kami sampaikan tata cara mentafakuri Asma'ul husna, untuk pengenalan diri kita lebih dalam, dan untuk menjaga jasmani dan rohani kita, dr sesuatu yg merusaknya. Semuga Baginda Rasulullah dan pr Wali-Nya serta guru" kita meridhai-Nya...aamiin.
Dari pada ilmu ketuhanan hny menjadi sebuah pencarian dan perdebatan, lebih baik saudaraku temukan dlm penyelaman dlm diri masing", hingga menemukan rasa-Nya dn Nur-Nya dr rasa dan hati saudaraku sendiri....barakallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar