Kamis, 17 Desember 2015

ILMU DAN MAKRIFAT

‪#‎Ilmu‬ ,
diperoleh dengan mencari, mempelajari, menelaah 
sehingga memperoleh sebuah kesimpulan dan 
kesimpulan tersebut disebut sebagai pengetahuan.
Untuk mendapatkan ilmu diperlukan panca indera sebagai media penerimanya.

‪#‎Makrifat‬ ,
tidak diperoleh lewat pencarian dan penelitian, 
tidak lewat hasil diskusi dan membaca dan tidak pula lewat kajian-kajian.
Berpuluh tahun kita mempelajari makrifat dan beribu buku dibaca 
tidak akan mengantarkan kita kepada makrifat.

Makrifat yang saya maksudkan adalah 
Makrifatullah yang sering disederhanakan maknanya menjadi mengenal Allah.

Makrifat bisa diartikan sebagai kondisi 
dimana manusia benar-benar telah mengenal Tuhan 
sehingga tidak ada keraguan sedikitpun dalam hati bahwa 
sesuatu yang diyakini itu benar-benar Allah.

Hal ini terungkap dalam ungkapan Syekh Abu Yazid Al-Bisthami 
ketika ditanya tentang makna makrifat, 
Beliau menjawab,
“Tiada keraguan sedikitpun bahwa yang aku saksikan adalah Allah”

Makrifat dalam pandangan Abu Yazid adalah Penyaksian (Musyahadah), 
sebagai syarat awal untuk bisa dikatakan seseorang telah mengenal Tuhannya.

Syarat seseorang bisa disebut sebagai muslim apabila 
telah mengakui Allah dan Rasul-Nya dalam sebuah kalimat pendek,
“Aku Bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi Muhammad adalah Rasul-Nya”.

Tahap selanjutnya tentu kalimat itu bukan sekedar diucapkan,
tapi kita benar-benar telah menyaksikan Allah SWT dan 
telah menyaksikan Muhammad sebagai Rasul 
sehingga kita tidak tergolong sebagai orang yang bersaksi palsu.

Makrifat hanya bisa didapat lewat mujahadah dalam dzikir dan ibadah, 
sehingga akan sampai rohaninya kepada alam Rabbani 
sehingga sang Hamba menyaksikan akan keagungan Dzat Allah 
yang sulit terungkap lewat kata-kata.

Tahap ini hanya bisa diperoleh dengan bimbingan Seorang Wali Allah 
yang sudah sering bolak-balik ke sana 
sehingga bisa dengan teliti membimbing para murid Beliau 
untuk menempuh perjalanan kesana.

Kalau ada sebuah karangan yang mengupas tentang makrifat, 
itu hanyalah ilmu makrifat bukan makrifat itu sendiri.
Membaca buku tentang makrifat akan menambah pengetahuan kita tentang makrifat 
tapi tentu saja tidak bisa membawa rohani kita sampai ke-alam makrifat itu sendiri.

Karena kunci untuk bisa sampai ke Alam Rabbani adalah 
lewat bimbingan seorang yang ‪#‎ahli‬,
maka sebagai pencari kita berdoa agar Allah dengan sifat pengasih dan penyayang 
berkenan memperkenalkan kepada kita seorang kekasih-Nya,
Ulama pewaris Nabi yang ikhlas 
tanpa pamrih membimbing kita untuk mengenal Allah SWT. 

Kita selalu berdoa semoga Allah memperkenalkan kita kepada sosok ulama 
yang benar-benar mewarisi Nur Muhammad 
sebagai syarat utama bisa menuntun rohani manusia,
bukan ulama hanya sekedar mencari ilmu lewat membaca 
atau ulama yang disebut ulama karena pakaian dan tampilan fisiknya semata.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan menuntun kita semua 
menuju kehadirat-Nya,

Amin ya Rabbal ‘Alamin…
(catatan Sufi Muda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar