Jumat, 01 Juli 2016

Agama Islam itu Mudah memperbuatnya

Agama Islam itu Mudah memperbuatnya
================================
Islam itu Mudah dalam menjalani dan mengamalkan ajarannya,
bila kita mengikut petunjuk yg sebenarnya,
buka sekedar mengikut hasil olah akal/fikiran semata,
sehingga timbul bahasa yg seakan teramat sukar untuk dicerna dan diperbuat.

begitu mudahnya Umat dijaman Rasulullah berada,
mereka hanyalah tinggal mencontoh dan mengikut apa yg diperintah dan diperbuat Beliau,
tanpa terkecuali,
sehingga teramat mudah menjalaninya.

mengapa dijaman skrg ini rasanya begitu sulit melaksanakan ajaran Agama Islam yg begitu mudah tersebut...?
karena hampir kebanyakan (tidak semua) kaum muslim dijaman skrg ini mengikut hasil olah akal/fikirannya sendiri dalam memahami dan memaknai Kalamullah sebagai dasar dalam kita menjalankan perintahNya tersebut,
dan hasilnya adalah pasti akal akalan adanya karena hasil rekayasa akal semata.,
bukan hasil mengikut seorang Pewaris Rasulullah disetiap jamannya.

pantas saja Rasulullah mengingatkan umatnya akan hal tersebut dalam sabdanya :
“Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar,
maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”.
(HR. Ahmad)

"Barang siapa yang berbicara tentang sesuatu berkenaan dengan Al Quran tanpa ilmu,
maka bersiap-siaplah menempati tempatnya di neraka"
(HR. Tarmidzi Dan Ahmad)

bukankah dijaman sekarang ini masih ada pewaris Rasulullah sampai akhir jaman...?
orang yg mewarisi semua yg ada pada diri Rasulullah tentunya,
baik itu Ilmu Syari'at (yg mengatur tata cara jasmani kita beramal),
maupun Ilmu hakikat (yg mengatur tata cara ruhani kita besertaNya)
maka timbulah kalimat "amal ibadah"
yg berarti:
amal itu perbuatan,
ibadah itu hubungan (isi dr amal tersebut yg sampai kepadaNya)

dan itu ditegaskan Rasulullah SAW dlm sabdanya:
- Kanat banu-isroila tasu suhumul 'anbiyau,
kullama halaka Nabiyyun kholafahu Nabiyyun.
Wainnahu laa Nabiyya ba'di wasa takuunu khulafa'u fataktsuru
"Dulu Bani Israil diurusi dan dipelihara oleh Nabi.
Setiap kali seorang Nabi meninggal,
Nabi yang lain menggantikannya.
Sesungguhnya tidak ada Nabi Sesudahku dan ada para Khalifah yang berjumlah banyak."
(HR. Bukhari - Muslim)

Al-Ulama'u Warishatul Ambiya.
"Sesungguhnya Ulama itu adalah pewaris Nabi"
(HR. Muslim)

mengikutlah kepada Ulama warisyatul anbya yg berada disetiap jamannya,
karena seorang Ulama warisyatul anbya tidak mungkin akan menuntun kita kejalan kemunkaran.
karena hanya Ulama warisyatul anbya lah yg disaat ini yg teramat popatuh dan takut kepadaNya,

dan itu ditegaskan Allah SWT dalam firmanNya:
-In-namaa yakhsalloha min ibaadihil 'ulamaa-u.
"Hanya Ulama sajalah di antara hamba-Nya yang benar-benar takut kepada Alloh SWT."
(QS. Al-Fathir : 28).

mudah bukan...?
tinggal kita mengikut apa yg diperintahkan dan diajarkan sang Ulama warisyatul anbya tersebut,
selesai kita beragama.
sesungguhnya hanya diri kita sendiri yg mempersulit sesuatu tentang Agama Islam itu sendiri...

sungguh Ilmiyah dan logikanya kita beragama bila sudah menemukan sang ahli dibidangnya tersebut...!
itulah salah satu makna perintahNya di QS. An Nahll : 43
‪#‎goresan_malam‬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar