Barang diingat,
muzakarah tu seumpama lengkap melengkapi
@ menampal yg koyak bkn menambahkan koyak rabak atau
berdebat juga bkn beremosi
tetapi berpandu kan ilmu yang hakiki dan Fakta Yang shahih.
Aku-lah kulit lokan yang menyembunyikan mutiara itu.
Hakikat pada syariat itu tubuh...
Hakikat pada tarikad itu ilmu belajau
Hakikat pada hakikat itu yg sebenar kejadian
Hakikat pada makrifat itu kosong...
Yg tinggal hanya LAAILAHAILLALLAHMUHAMMADURRASULLULLAH
1.Syariat (Islam) adalah hukum dan aturan
2.Tarekat - artinya ‘jalan’
3.Hakikat artinya i`tikad atau kepercayaan sejati (mengenai Tuhan),
4.Makrifat, artinya pengetahuan dan pengalaman.
Makrifat adalah pandai/ mengerti/ paham dan melaksanakan (dengan sempurna).
Definasi makrifat..
Imam Ghazali berpendapat bhw yg dimaksudkan dgn makrifat itu bahwa
manusia itu mesti mengenali 4 perkara:-
mengenali dirinya,
mengenali Tuhannya,
mengenali dunia &
mengenali akhirat.
Yang dimaksudkan dgn mengenali dirinya ialah bhw
manusia merasa dan menyedari bhw
dirinya adalah hamba yb rendah dan sangat perlu @ berhajat kepadaNya.
Mengenali Tuhannya iaitu bhw
ia tahu benar dan yakin bhw Allah Taala yg berhak menjadi TUHAN DIJADIKAN TUHAN, berhak disembah dan hanya DIA-lah Yang Maha Agung dan Maha Berkuasa.
Yang dimaksudkan mengenali dunia,
ia tahu hakikat dunia, mana dunia yg terpuji dan dunia yg tercela
sehingga ia dapat menempatkan diri dlm dunia
serta membezakan yg halal & haram
dan berusaha memilih yg baik utk akhiratnya.
Sedangkan mengenal akhirat,
ia tuhu dan yakin ada hidup yg abadi
yg menempatkan yg beriman dan kufur dlm nikmat dan seksa.
Definisi Makrifat..
Imam Ghazali berpendapat bahwa dimaksudkan dengan makrifat itu bahwa
orang harus mengenali 4 hal :-
Mengenali dia,
mengenali nya Tuhan,
mengenali dunia &
Mengenali Afterlife.
Yang dimaksud dengan mengenali dirinya sendiri adalah
bahwa manusia merasa dan menyadari bahwa dia yb adalah
hamba yang rendah dan sangat penting @ arti untuk dia.
Mengenali Tuhan nya yaitu
bahwa ia tahu benar dan pasti bahwa
Allah Taala yang punya hak untuk menjadi Tuhan yang dibuat ke dalam Tuhan,
harus dihormati dan hanya dia yang agung dan besar.
Apa yang dimaksudkan untuk mengenali dunia,
dia tahu hakekat sebenarnya dari dunia, d
i mana dunia ini mengesankan dan despicable dunia
jadi dia bisa menempatkan diri kita sendiri di dunia
serta membedakan halal & haram
dan mencoba untuk mengambil dengan baik Setelah di dunia.
Saat mengetahui afterlife,
dia yakin tuhu dan kehidupan kekal yang membahayakan
bagi orang percaya dan kufur dan diganti dan penyiksaan.
HAKIKAT KEBENARAN.
Dunia ini jahirmu dan akhirat itu bhatinmu.
Dunia ini badanmu dan akhirat itu jiwamu.
Dunia ini sifatmu dan akhirat itu zatmu.
Sifat mu tiada lain dari zatmu.
Dunia ini adalah neraka pada hakekatnya.
Akhirat itu adalah surga.
Dunia akhirat adalah satu.
Surga dan nerakapun satu juga.
Allah dan Muhammad satu.
MENGENAL DIRI DAN TUHAN
"Makhluk adalah tabir yang menutupimu dari dirimu sendiri.
Dirimu adalah tabir yang menutupi engkau dari Tuhanmu.
Jika engkau hanya memperhatikan makhluk,
maka engkau tak akan pernah melihat dirimu sesungguhnya.
Dan,
jika engkau hanya melihat dirimu sendiri,
maka engkau tak akan pernah melihat siapa Tuhanmu!"
--Syekh Abdul Qadir Jailani,
dalam catatan yang ditulis muridnya,
Al-Jubai dan dikirimkan kepada Ibn Najjar.
Setelah engkau fanakan dirimu
Maka DIA memfanakan dirimu
Maka ditaruh rahsiaNya...
Ada 2 fana disitu...
Syariat adalah hukum.
Kita dalam dunia ini tak terlepas dari hukum, hukum dgn Allah, dengan sesama kita dan sesama makhluk lain (alam).
Mengenai hukum, kita sebagai objek merangkumi displin ilmu : fiqh, akhlak ( tasawwuf ) @ adab...
Dalam melaksanakan peraturan& ketentuan hukum,,kita perlu memahami dan menghayati "apa tujuan hukum" , supaya memeliki nilai yg sempurna. Kata org tua-tua, kulit tanpa isi, tiada gunanya.
Tujuan hukum ialah kebenaran, dlm istilah tasawwuf adalah kebenaran @ hakikat, dan hukum itu dari segi syariat berasaskan Al-Quran,,sunnah, Ijma' & qias, ini sepakat pada ijmak ulama, namun ada lagi 4 yg kita kurang tahu.
Untuk mencapai tujuan, maka perlu cara @ jalan dan dlm tassawuf itu dikatakan tarekat, agar tidak tersesat maka diperlukan pula petunjuk jalan, maka adalah kumpulan tarekat yg kita sedia maklum, dan sebaik-baik petunjuk jalan adalah Rasulullah saw.
Tarekat dari segi bahasa ialah mazhab ertinya jalan, mengetahui adanya jalan maka perlu pula cara berjalan, maka adalah suluk dan zikir-zikir munajat yg ditentukan olih petunjuk jalan itu ( masing--masing tarekat berbeza ) .
Tujuan nya tidak lain, hanya supaya tidak tersasar dan tersekat ditengah perjalanan maqam-maqam yg dilalui.
Tujuan @'destinasi adalah kebenaran, maka perlu ada persiapan zahir dan batin juga menguasai ilmu ttg tatacara perjalanan.....
Hakikat pula dari segi bahasa bermakna kebenaran @ kenyataan asal @ yang sebenar-benarnya.
Kebenaran dlm hidup dan kehidupan inilah yg dicari dan yang dituju, ianya berkait rapat antara hakikat alam dan hakikat diri,mdan dlm bahasa klasik : " diri mencari sebenar-benar diri" mencari jati dirinyg hakiki yakni, pada umumnya seumpama dgn pengertian " jasad, hati, nyawa, ruh "
Mencarinya bukan dgn akal fikiran tetapi pada rasa @ zauq yg dlm hati nurani, rasa yg penuh cahaya....
Teruskan mencari ?
Siapa yg mencari ?
Siapa yg dicari ?
Maka para arifbillah menyebut " amrun zauqi " urusan yg paling dalam, terlepas dari isyarat dan iktibar, lepas dari "raqom" lukisan dan "rasam" gambaran.
Lalu dgn rasa rendah hati mereka berkata ; " Man lam yazuq lam yadri " siapa yg tiada rasa, nescaya tiada tahu.
Tiada seorang yg sanggup atau mampu mengenalNya dlm erti kata yg sebenar-benarnya ( hakiki ) kecuali Dia yg Kenal Dia, maka dari sini Dzun Nun al-Misri berkata :-
" Araftu Rabbi biRabbi "
" Aku mengenali Tuhanku, dengan Tuhanku jua "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar