Tarekat Saadah Aal Abi ‘Alawi merupakan salah satu tarekat kaum sufi
yang asasnya adalah ittibâ’ (mengikuti) Quran dan sunah,
pokoknya adalah sidqul iftiqôr (benar-benar merasa butuh kepada Allah) dan
syuhûdul minnah (menyaksikan bahwa semuanya merupakan karunia Allah).
Tarekat ini mengikuti ittiba’ manshûsh dengan cara khusus dan
menyempurnakan semua dasar (ushûl) untuk mempercepat wushûl.
Melihat hal ini,
maka tarekat Saadah Aal Abi ‘Alawi lebih dari sekedar mengikuti Quran dan Sunah
secara umum dengan mempelajari hukum-hukum dhohir.
Secara garis besar, tarekat mereka itu adalah sebagai berikut :
Menjaga waktu-waktu yang diberikan Allah dan
memanfaatkan waktu tersebut untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Selalu terikat dan hadir dalam majlis-majlis ilmu dan
majlis yang bersifat dapat mengingatkan diri kepada Allah.
Berakhlak dengan adab-adab yang baik,
menjauhi ketenaran,
meninggalkan hal-hal yang tidak berguna, dan
menghilangkan semua atribut kecuali atribut kebaikan.
Membiasakan diri dalam membaca dzikir
terutama dzikir-dzikir Nabawiyyah sesuai dengan batas kemampuannya,
seperti amalan-amalan dzikir yang disusun oleh
Al-Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad.
Ziarah kepada para ulama dan auliya baik yang masih hidup
ataupun yang telah meninggal,
selalu ingin bermaksud menghadiri perkumpulan-perkumpulan
yang penuh dengan dzikir
khususnya yang mengandung unsur mengingatkan diri kepada Allah,
dan menghadirinya dengan penuh rasa husnudz dzon (berbaik sangka),
dengan syarat bahwa perkumpulan-perkumpulan tersebut
bebas dari perbuatan-perbuatan mungkar yang dipandang oleh agama.
LABEL:
LABEL:
Tarekat · Tarekat Alawiyyah · Alawiyyin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar