Oleh : Oleh Fadhil ZA
Shalat tahajud atau shalat malam ( qiyamul laili) merupakan ibadah tambahan
yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah.
Barang siapa yang rutin mengerjakan shalat tahajud insya Allah
akan dimudahkan semua urusannya,
dilapangkan hidupnya,
dijauhkan dari kesengsaraan,
kesukaran dan kesulitan hidup serta
dimuliakan hidupnya .
Namun demikian sedikit sekali orang yang sanggup melaksanakan ibadah ini.
Waktu untuk mengerjakan shalat malam atau tahajud terbentang
dari sejak seseorang selesai menunaikan shalat isya hingga sebelum terbit fajar
sebagai tanda permulaan waktu shalat subuh.
Adapun waktu yang paling utama untuk menunaikan tahajud adalah
pada akhir malam atau sering juga disebut sepertiga malam terakhir .
Qiyamul lail (shalat malam) boleh dikerjakan pada awal malam atau pertengahan malam. Tetapi yang paling utama adalah pada waktu dini hari dan selesai beberapa saat sebelum adzan subuh dikumandangkan, kira-kira setara dengan lama membaca lima puluh ayat al-Qur’an sebagaimana hadits zaid bin sabit ia berkata: Kami makan sahur bersama Nabi kemudian beliau pergi shalat. Ada yang bertanya: Berapa (lama) antara adzan dan waktu makan sahur ? Dia (Zaid) menjawab: kira-kira (selama membaca) lima puluh ayat” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah bersabda ,
“Shalat yang paling utama sesudah (shalat) fardhu, (ialah) shalat lail” (HR. Muslim)
Al-Mughirah bin Syu’bah Radhiallahu’anhu berkata:
“Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berdiri (sholat pada waktu malam)
sehingga kedua kaki beliau bengkak.
Maka beliau ditanya;
Bukankah Allah telah mengampunimu dosa yang telah lalu dan yang akan datang?
Beliau menjawab:
Apakah tidak sepatutnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Aisyah meriwayatkan :
“Rasulullah pernah shalat antara waktu yang kosong (selesai) shalat isya’ hingga fajar sebelas rakaat, beliau memberi salam pada tiap-tiap dua rakaat dan berwitir satu rakaat” (HR Bukhari)
RAKAAT SHALAT MALAM
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam tidak pernah sholat malam melebihi 11 rakaat + 2 rakaat sholat iftitah (awalan) sehingga total 13 rakaat.
Adapun hadits2 yang melebihi 13 rokaatnya semuanya adalah dhoif.
Dari Ibnu Abbas, ia berkata:
shalat Nabi saw tiga belas rakaat, yaitu shalat pada waktu malam” (HR Muslim)
“Dari Aisyah, ia berkata:
Rasulullah tidak pernah menambah shalatnya pada bulan Ramadhan
dan tidak pula pada bulan yang lain dari sebelas rakaat” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan banyak hadits shahih,
qiyamul lail yang pernah dikerjakan Rasulullah itu 10 rakaat,
8 rakaat, 6 rakaat. 4 rakaat dan paling sedikit 2 rakaat.
Tata cara shalat malam atau tahajud boleh dua rakaat dua rakaat salam,
boleh juga empat rokaat empat rokaat salam kemudian ditutup dengan shalat witir 1 rakaat atau 3 rakaat.
Kedua cara itu biasa dilakukan Rasulullah, silahkan dipilih mana saja cara yang disukai.
Dari Ibnu Umar, ia menceritakan bahwa Rasulullah telah bersabda:
shalat lail itu dua (rakaat) dua (rakaat).
apabila engkau tahu bahwa waktu subuh akan tiba,
hendaklah engkau kerjakan shalat witir satu rakaat.
Ibnu Umar ditanya: Apa yang dimaksud dua-dua itu ?
Ia menjawab : yaitu memberi salam tiap-tiap dua rakaat.” (HR. Muslim).
Dari Aisyah, ia berkata:
Rasulullah tidak pernah menambah (rakaat shalatnya) pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan yang lain dari sebelas rakaat; beliau shalat empat rakaat, jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya; kemudia beliau shalat empat rakkat (lagi), jangan engkau tanya
tentang bagus dan panjangnya, sesudah itu beliau shalat tiga (rakkat).” (HR Bukhari dan Muslim).
Didalam Al Qur’an banyak sekali ditemukan ayat yang menganjurkan kita
untuk mengerjakan shalat malam secara rutin setiap hari.
Walaupun ibadah ini ibadah sunah dan merupakan ibadah tambahan
tentu banyak hikmah tersembunyi yang tersimpan dalam pelaksanaan shalat malam ini.
Efek shalat malam baru akan terasa setelah dilakukan dalam waktu yang cukup lama , sebagaimana disebutkan dalam surat As sajjadah ayat 17:
Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti,
yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka,
atas apa yang mereka kerjakan
Shalat malam atau tahajud merupakan senjata utama umat Islam
dalam menghadapi berbagai masalah dan problem kehidupan.
Sayang banyak umat Islam yang tidak memahami hal ini.
Untuk mendapat kemuliaan dan kemudahan hidup
mereka lebih suka datang pada paranormal atau kyai dukun .
Mengadakan ritual bid’ah yang tidak ada tuntunannya dari Rasulullah,
menyimpan jimat dan benda keramat, mendatangi makam keramat ,
minta perlindungan pada bangsa jin dan lain sebagainya.
Semua itu adalah tipu daya setan , usaha mereka hanya sia sia belaka.
Rasulullah paham betul betapa besar manfaat shalat malam
bagi orang yang mengerjakannya,
karena itu beliau tidak pernah meninggalkan mengerjakan shalat malam selama hidupnya . Beliau mengerjakan shalat malam dengan bersungguh sungguh.
Dalam salah satu hadist yang diriwayatkan dari aisya ra, beliau mengatakan:
“Adalah Rasulullah saw apabila mengerjakan shalat (malam) maka beliau berdiri sampai pecah kedua kakinya. Aisyah berkata : Wahai Rasulullah mengapa engaku melakukan seperti ini, padahal dosa dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni ?. Nabi menjawab “Wahai Aisyah, apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur “ (mutafaq alaih)
Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, ia mengatakan :”Adalah Rasulullah saw, beliau selalu shalat sampai bengkak kakinya (diriwayatkan oleh an Nasa’i )
Betapa pentingnya bagi Rasulullah untuk tetap mengerjakan shalat malam, hingga ketika sakitpun beliau tidak pernah meninggalkannya.
Diriwayatkan dari Aisyah ra, ia mengatakan:” Hendaklah kalian tetap mengerjakan qiyamul lail . sesungguhnya Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Bila sakit beliau membacanya dengan duduk. Aku sudah mengetahui bahwa diantara kalian akan mengatakan “ Cukup bagiku untuk mengerjakan shalat yang diwajibkan saja, dan akupun akan mengatakan demikian “ (diriwayatkan oleh Ahmad )
Mari kita mulai mengerjakan shalat malam setiap hari.
Jadikan shalat malam sebagai senjata dalam menghadapi berbagai masalah.
Jadikan shalat malam sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada Allah
hingga Allah menjadikan kita termasuk kelompok orang yang dekat padaNya
(al Muqarobun) Dengan dekat pada Allah semua urusan jadi mudah.
#RZTahajud #SharingHappine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar