Selasa, 22 Desember 2015

MEREGUK SARI TASAWUF

SANG MURID.

Banyak yang bertanya , jika ada wahyu dan Hukum Tuhan , 
lalu mengapa orang memerlukan guru ?
Perlu dijelaskan pertama-tama bahwa guru Sufi 
tidak sama dengan seorang imam, yang bertindak sebagai perantara 
antara kaum awam dan Allah dalam gereja Kekristenan.

Dalam Islam , 
fungsi kependetaan dibagi mereka di antara orang-orang beriman, 
dan seluruh kaum Muslim dapat menghadap Tuhan secara langsung 
dalam shalat wajib, yang dalam berbagai cara serupa dengan 
Ekaristi Kristen .

Perbedaan antara keduanya adalah bahwa (dalam tradisi yang sarat liturgi)
yang disebut terakhir ini memerlukan kehadiran seorang imam 
atau pendeta yang diurapi , sementara dalam shalat wajib setiap Muslim,
laki-laki  atau perempuan , melakukan fungsi pendeta sendiri.

Peran guru Sufi adalah sesuatu yang lain.
Perannya mencakup bimbingan dalam pendakian gunung kosmik
dan bahkan terbang melampauinya , melampaui keadaan biasa.
Amalan agama, yang ditujukan bagi setiap orang, 
adalah seperti berjalan diatas tanah atau 'jalan lurus horizontal' ini.
Akan tetapi jalan Sufi adalah seperti mendaki gunung atau 
"jalan lurus vertikal".
Setiap orang yang mampu berjalan 
dapat melakukannya pada "jalan horisontal" dengan sendirinya , 
dan tentu saja dengan penegasan Ilahi,
karena bahkan di tataran horisotal pun orang dapat tersesat.
Namun pendakian gunung adalah sesuatu yang berbeda .
Terutama di gunung tinggi orang tidak dapat melakukan nya 
tanpa pemandu yang berpengalaman serta,tentu saja, 
pertolongan Tuhan.
Nah, gunung kosmik jauh lebih tinggi daripada puncak Himalaya,
dan orang membutuhkan panduan untuk mencapai puncaknya 
dan untuk mendaki lebih jauh ke Realitas Tak Terbatas di luar kosmos.
Ya, sebagian telah berhasil naik tanpa panduan manusia, 
melaluia agen-agen yang oleh Tasawuf disebut panduan gaib 
atau tak terlihat (rijal-al-ghayb) ,seperti Khidhir, atau imam Ghaib.
Tapi mereka adalah pengecualian , bukan norma.

Dalam Tasawuf, tugas-tugas yang dipikulkan di bahu para murid 
mengharuskan mereka untuk aktif dan tidak hanya dalam keadaan pasif
menunggu karunia turun dari Langit, meskipun ia tentu 
memiliki kesempurnaan aktif maupun pasif.
Itulah mengapa mereka disebut murid ,
artinya orang yang melatih kehendaknya , atau salik , 
yang berarti orang yang menempuh perjalanan .
Seperti seorang pendaki yang ingin mencapai puncak 
sang murid memerlukan pemandu , yang tak lain adalah guru spiritual.

Istilah murid (disciple) itu sendiri mengisyaratkan disiplin .
Calon murid (juga disebut faqir atau darwish ) 
harus memiliki beberapa kualitas dasar 
untuk menjadi calon yang pantas bagi jalan Sufi.
Orang itu pertama-tama harus tidak puas 
dengan keadaannya saat ini
dan menyadari kebutuhan akan kesempurnaan.

Orang tidak bisa menuangkan apapun 
ke dalam cangkir yang sudah penuh.
Calon murid itu karenanya harus memiliki kerinduan (thalab) pada Allah
dan dan pada kesempurnaan dirinya sendiri.
Orang tersebut juga harus memiliki kecerdasan yang cukup 
untuk menyadari bahwa dunia ini adalah sementara dan pada dasarnya 
tidak nyata ,sedangkan Allah itu permanen dan Nyata, dan bahwa 
kita harus melekatkan diri kita sendiri pada apa yang Nyata.

Ia juga harus memiliki semangat (himmah) dan kehendak yang kuat 
(iradah) untuk benar-benar menapaki jalan itu.
Di atas segalanya, calon murid harus memiliki iman, cinta kepada Allah,
dan memiliki hasrat untuk mengenal dan berjumpa dengan-Nya 
sedemikian besar sehingga ia bersedia berkorban dan menjalani disiplin 
yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas ini disini dan sekarang 
dari pada menunggu kehidupan di alam baka.

Sebagian berpendapat bahwa Tasawuf akan megoreksi 
ketidakseimbagan psikologis .
Tentu saja, Tasawuf memiliki ilmu yang menyembuhkan jiw a,
yang akan kita bahas segera.
Akan tetapi,
pengobatan spiritual ini adalah adalah satu hal dan 
perawatan klinis penyakit psikologis adalah hal lainnya.

Biasanya calon murid harus sehat dan seimbang secara psikologis ,
yang tidak berarti sempurna secara spiritual .
Jika sebuah jiwa sudah sempurna, untuk apa lagi jalan tersebut ?

Thariqah merupakan sekolah tempat jiwa memperoleh kesempurnaan ,
tetapi sekolah ini tidak bagi semua orang.
Persyaratan awalanya mencakup jiwa yang cukup sehat 
untuk dapat menanggung beban spiritual dan displin jalan tersebut.

@HSN.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar