Sabtu, 19 Desember 2015

SAUDARAKU...LARILAH KEPADA ALLAH

SAUDARAKU...LARILAH KEPADA ALLAH

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:

“Wahai saudaraku, 
engkau mengaku Islam dan mengaku memiliki Kitab Suci yang bernama Al-Quran. 

Sesungguhnya jika engkau beramal (bertingkah laku dan berakhlak) 
berdasarkan Al-Qur’an, maka engkau akan mudah menempati derajat di sisi Allah. 

Dengan beramal berdasarkan sunah Rasulullah, 
engkau akan menempati kedudukan di sisi Muhammad Saw. 
Janganlah engkau berhenti mengamalkan ара yang terkandung di dalam Al-Qur’an. 

Al-Qur’an itu sebagai pengharum dan sebagai sumber resapan kaum sufi. 

Al-Qur’an juga menjadi pembuka pintu kedekatanmu bersama Allah. 
Al-Qur’an sebagai penyambung hati jika engkau melangkah menuju kepada Allah.

Wahai saudaraku, 
sesungguhnya orang dungu itu menunggu kepastian, 
sedangkan orang berilmu itu menyertainya dan rela atas ketentuan. 
Janganlah engkau menanti kepastian dan merasa sedih terhadap kepastian itu. 
Sebab sikap bodoh seperti itu dapat menghancurkanmu.

Wahai saudaraku, 
janganlah engkau menjadi manusia yang tergila-gila dengan harta benda 
dan jangan mengejar isi dunia saja. 
Jangan pula engkau bekerja hanya didasari atas kepentingan duniawi belaka. 
Perbuatan itu sungguh akan mengantarkan dirimu 
kepada kebatilan dan kecelakaan akhirat.

Rasulullah Saw. bersabda:

اِنَّ لِلَّهَ عَزَّ وَجَلَّ مَلِكًا يُنَادِى كُلَّ يَوْمٍ غُدْوَةً وَعَشِيَّةً، يَابَنِى اَدَمَ لِدُوْا لِلْمَوْتِ وَابْتَولِلْخَرَابِ واجْمَعُوا لِلاَعْدَاءِ
“Sesungguhnya Allah mempunyai Malaikat yang tiap hari, pagi dan sore 
selalu memanggil 
"Wahai anak cucu Adam bersiap-siaplah untuk mati, 
bangkitlah untuk binasa, dan 
berkumpulah (bersatulah) untuk menghadapi musuh.”

Wahai saudaraku, 
orang beriman itu selalu memasang niat baik 
dalam setiap tingkah laku dan perbuatannya. 
Dia beramal di dunia dengan niat untuk kepentingan akhiratnya. 

Orang beriman 
selalu memakmurkan masjid, madrasah-madrasah, pesantren, dan 
selalu mengajak kaum muslimin untuk berbuat begitu. 
Orang beriman selalu membantu keluarga, 
membantu orang miskin, anak yatim, dan 
hanya semata-mata untuk kepentingan umat. 
Sebab dia yakin bahwa Allah akan membalas kebaikannya 
dengan berbagai kenikmatan, baik di dunia maupun di akhirat.

Orang beriman itu tidak beramal karena kepentingan hawa nafsunya. 
Namun mereka berbuat sesuai dengan perintah Allah yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Kalau anak cucu Adam telah sampai ke taraf ini, 
pasti di akan selalu dekat kepada Allah. 
Hatinya tetap teguh bersama para nabi dan rasul-Nya. 
Dia selalu menerima ajaran yang datang dari rasul-Nya 
dan menerapkan dalam setiap amal ibadahnya.

Orang beriman selalu berzikir (ingat) Allah, baik zikir lisan maupun zikir hati. 
Alangkah senangnya hidup mereka. 
Sebagaimana yang dikisahkan Allah tentang ashabul kahfi: 
“Mereka itu dalam keadaan tidur dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri.” (QS Al-Kahfi [18]: 18). 

Sesungguhnya mereka itu adalah orang yang berakal. 
Karena itu mereka selalu bersyukur dalam setiap keadaan. 
Mereka adalah orang yang takut kepada Allah dan 
lebih mengutamakan perintah-Nya daripada kepentingan dirinya sendiri.

Wahai saudaraku! 
Sungguh celaka dirimu jika melakukan perbuatan 
sebagaimana yang dikerjakan oleh para penghuni neraka. 
Padahal dirimu menginginkan surga. 
Hal itu membuktikan kerakusan yang tidak pada tempatnya. 
Engkau tidak akan pernah mendapatkan ара yang kau harapkan. 
Sebab jalan yang engkau tempuh itu menyimpang dari yang diperintahkan Tuhanmu. 

Janganlah engkau terpedaya oleh kenikmatan dunia, 
bahkan sampai menjadikanmu lupa kepada Allah. 
Tunggu saja, 
dalam waktu dekat kenikmatan duniawi yang berada di tanganmu itu 
akan dicabut oleh Allah. 
Dan, Allah akan merendahkan kehidupanmu 
hingga engkau benar-benar kembali tunduk dan patuh kepada-Nya.

Wahai saudaraku, 
jika engkau berada dalam kejayaan, 
maka manfaatkanlah kejayaanmu itu untuk bekal amal taat kepada-Nya. 
Gunakanlah kejayaan itu untuk mencari jalan menuju kepada jalan-Nya. 

Wahai saudaraku, 
ingatlah bahwa harta yang engkau miliki itu 
dapat membakar dan menghanguskan kulitmu di akhirat nanti. 
Maka belanjakanlah hartamu 
sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan sunah Rasulmu. 
Agar engkau menjadi sejahtera, dunia dan akhirat.

Wahai saudaraku, 
cepat-cepatlah engkau menuju kepada Allah. 
Berlarilah kepada Allah. 
Gunakanlah harta yang ada di tanganmu untuk alat menuju kepada-Nya, 
untuk menegakkan syariat-Nya, 
untuk taat kepada-Nya dan untuk mencari ridha-Nya. 

Seorang mukmin itu harus tahu bahwa Al-Qur’an adalah 
roh hidayah yang ada di alam ini, oleh karena itu, 
antara orang muslim dan Al-Qur’an harus ada hubungan yang erat. 
Sebab 
Al-Qur’an adalah tali Allah yang kuat dan jalan yang lurus. 
Al-Qur’an sebagai rahmat untuk alam semesta dan
 sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia.

Dalam Al-Qur’an 
telah terhimpun dasar-dasar kebaikan dan petunjuk untuk membangun kehidupan 
dan meletakkan landasan ketenteraman di muka bumi ini. 
Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS Al-Isrâ' [17] :9)”

--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar