Sabtu, 25 Juni 2016

ISLAM UMAR BIN KHATTAB

ISLAM UMAR BIN KHATTAB
Kata sebagian pendapat islam Umar selepas dari islam Hamzah tiga hari dan kata sebagian pendapat tiga bulan dan umurnya dimasa itu 26 tahun dan adalah Baginda Junjungan kita selalu berdoa mudah-mudahan berislam ia dan adalah ia seperti Abu Jahal jua buasnya selalu mengganas keatas orang muslimin beberapa kalinya.
Sayyidina Umar ra sendiri cara berita keislamannya adalah bermula islam saya ialah saya ini seorang yang keras manusia menyakiti Rasulullah saw, maka sedang saya di hari yang kepanasan terik (di Mekah) di waktu tengah hari tiba-tiba bertemu saya akan Nua’im bin Abdullah an Nahham dan seorang muslim yang bersembunyi islamnya dari kaumnya, ia mencerita bahwa saudara saya sudah berislam ia (namanya Ummu Jamil Fatimah atau Zainab dan suaminya Said bin Zaid bin Amru bin Nufail berislam juga) ia anak penakan Umar, dan adalah saudari Zaid namanya Atikah istri Umar maka marah ia (akan islamnya itu) dan adat Rasulullah saw menghimpun dua yang berislam makan sama dan disertai kepada Zaid Hubbab bin al Arat supaya mengajar-ajar ia akan quran lalu sampailah ia (ke rumahnya), mengetuk saya akan pintu, ditanya, “siapa di pintu?”
Jawab saya, “Ibnu al Khattab!” dan adalah mereka duduk membaca quran dalam beberapa lembar kertas.

Maka tatkala mendengar mereka saudara saya bergopoh-gopoh mereka. Ada yang menerpa bersembunyi dan lupa mereka kertas quran dan membukalah pintu oleh saudari saya, lalu berkata saya, “Wahai seteru nafsunya! Sesungguhnya sampai akan saya berislam engkau”.
Dan saya pukul akan dia suatu di tangan saya sampai berdarahnya maka menangis ia di masa melihat ia akan darahnya dan berkata ia, “Wahai Ibnu al Khattab! Apa yang engkau mau buat silalah.

Maka sesungguhnya berislam saya”. Maka duduk saya di atas pangking, tiba-tiba lihat saya dengan kertas terjumpa di sudut rumah.
Kata saya, “Apa kitab ini berilah akan saya (kerana ia pandai membaca surat-surat)”.
Katanya, “Tidak diberi bukan engkau dari ahlinya. Engkau tidak mandi Junub.

Bermula ini tidak biasa menyentuhkan dia kecuali yang bersuci”. Maka sentiasa ia menginjak-injakkan dia hingga diunjuknya.
Berkata Umar, “Lalu membaca saya padanya Bismillahirrahmanirrahim. Maka terkejut saya terus dilemparnya.

Kemudian mengambil saya maka tiba-tiba padanya
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فىِ السَّمٰوَاتِ وَمَا فىِ الْاَرْضِ وَهُوَ الَعَزِيْزُ الْحَكِيْم

katanya tiap-tiap kali nama Allah azza wajalla terkejut saya (serta kejut hati saya).
Dilemparnya pula kemudian mengambil saya terus membaca saya hingga sampai اِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ lalu mengucap saya اشهد ان لا اله الا الله وان محمدا رسول الله
keluarlah kaum (yang bersembunyi tadi) dengan beberapa gembira sambil bertakbir dengan sebab mendengar mereka dari (ucapan) saya dan bersyukurlah mereka akan Allah azza wajalla. Kata mereka, “Gembira olehmu wahai Ibnu al Khattab!

Bahwa Rasulullah saw berdoa: اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْاِسْلاَمِ بِعُمَرَ بْنِ
الْخَطَّاب pada satu riwayat بِاَحَدِ الْعُمَرَيْنِ Hai Tuhan!

Perkemaslah islam dengan Umar bin Khattab.
Pada satu riwayat dengan salah seorang dari dua Umar (Umar bin Khattab dan Amru bin Hisyam ialah Abu Jahal).
Berkata Umar, “Silalah wahai Hubbab kita pergi bertemu Rasulullah saw”.
Berjalanlah berdua dan Said, maka tatkala Umar mengetuk pintunya, disahutnya, “Siapa?”.
Dipintu jawab, “Umar. Saya Ibnu al Khattab”.tidak siapa pun mau membukanya kerana mereka sudah mengerti kekerasan atau kejamnya saya atas Rasulullah saw pada hal belum tahu mereka islam saya.

Bersabda ia, “Buka oleh kamu. Jika menghendaki Allah dengan dia kebajikan niscaya menghidayah ia akan dia”.
Dan memegang oleh dua orang dengan dua lengan saya hingga hampir saya kepada Rasulullah saw.
Lalu bersabda ia, “Lepas oleh kamu akan dia.
Lepas oleh kamu akan dia”. Maka tegak saya di hadapannya.
Memegang ia tepi baju tuf saya menyentak ia akan saya (sampai terduduk di hadapannya) seraya bersabda ia, “Berislam olehmu wahai Ibnu al Khattab! اللهم اهده wahai Tuhan hidayah olehmu akan dia”.
Lalu berucaplah saya اشهد ان لا اله الا الله وانك رسول الله maka bertakbirlah oleh seluruh orang islam (di rumahnya) hingga terdengar di pinggir-pinggir Mekah.

Boleh dikatakan bertambah seorang yang pahlawan ini bertambahlah menyambar Junjungan kita kekemasannya.
Tetapi Umar pahlawan yang terkemuka dan Hamzah pahlawan yang gagah perkasa tidak jua kuasa menahan akan topan keganasan Quraisy yang beribu-ribu dan kejamnya mereka yang bermacam-macam caranya. Dan beribu-ribu gayanya.

Tetapi Allah swt menambah dan mengkokoh iman muslimin dan muslimat hingga tidak ada kedengaran dimana tarikh pun ada seorang yang terbang imannya dari topan kejaman kitu melainkan ada satu orang atau dua di hari yang bercerita Baginda dengan israknya cuma dengan kasihan Rasulullah saw memberi keizinan berhijrah pula ke Negara Habsyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar