Namanya juga Kafe, maka yang datang juga
kalangan selebritis.
Tapi selebritis kaum Sufi, tidak seperti
selebritis gadungan duniawi. Maksudnya gadungan duniawi itu adalah orang
yang menjadi selebritis atas nama Allah,
atas nama dakwah, atas nama Islam, dan ujungnya adalah menukar akhirat dengan dunia.
Tapi
Selebritis Akhirat memang beda. Mereka di dunia memang tidak popular.
Di bumi tidak dikenal. Paling-paling dikenal ketika sudah wafat. Tetapi
mereka sangat popular di kalangan Malaikat, di kalangan ahlus samawat,
di
kalangan langit sana.
Mereka adalah Kekasih-kekasih Allah swt, dan ketika mereka sering mendatangi Kafe Sufi ini, mereka biasanya banyak
dikerubuti
para konsumen Kafe. Ada yang meminta doa, ada yang meminta tanda
tangan, ada pula yang meminta kenangan jiwa yang tak terlupakan.
Ketika seorang Kekasih yang super selebritis tiba, Rabi’ah Adawiyah, maka mereka saling bertanya.
“Wahai Rabi’ah Adawiyah, apa yang menjadi tanda kesempurnaan sang arif?”
Ia menjawab, “Terbakarnya jiwa karena cintanya kepada Tuhannya.
Tandanya:
• Ia yang lebih puas kepada Sang Pemberi dibanding pemberian Nya,
• Lebih puas pada Sang Pencipta dibanding ciptaanNya,
• Tenggelam dalam lautan kebahagiaan dan kehangusan leburnya.
• Hatinya tenteram bersamaNya disertai membiarkan pilihanNya,
• Tidak pernah terkejut dengan bencana maupun cobaan yang dahsyat,
• Mengetahui bahwa Allah adalah yang paling dekat
dibanding lainnya,
• Allah lebih cinta padanya dibanding siapa pun,
• Allah lebih mulia dan lebih agung dibanding segalanya,
• Segalanya ditinggalkan, selain Allah Ta’ala.”
• Segalanya yang kau hilangkan, kau abaikan
• Segalanya demi sang Kekasih, kau tinggalkan.
•
Sang arif akan tahu membedakan: Mana bisikan nafsu dan mana bisikan
ruhani, Mana hasrat duniawi dan mana hasrat ukhrawi, Mana citarasa
keluhuran dan mana citarasa kerendah hinaan.
Setelah itu baru ditandatangi, layaknya sertifikat. He..he..he.. Anda mau?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar