Minggu, 26 Juni 2016

Syekh Ruslan di dalam hikamnya:

Seperti kata Syekh Ruslan di dalam hikamnya:
اليقين خروجك عنك
Artinya bermula yakin itu keluar engkau daripada diri engkau.
Yakni keluar engkau daripada melihatkan wujud diri engkau dan akan dayanya dan upayanya. Maka ia melihat sekaliannya itu daripada Allah dengan Allah bagi Allah.
Dan demikian lagi kata Syekh Ruslan ra:
ماصلحت لنا مادام فيك بقية لسوانا فاذا حوالت السواي افنيناك عنك فصلحت لنا فاودعناك سرنا
Artinya tiada patut engkau itu bagi Kami selama ada padamu tinggal yang lain daripada Kami.
Yakni manakala ada engkau ingat akan yang lain daripada Kami, dan jikalau diri engkau sekalipun, kerana adalah pada ketika itu engkau berdosa akan sebagai dosa yang amat besar, yaitu ada engkau serta Allah taala.
Maka apabila engkau palingkan daripada yang lainnya, niscaya Kami menfana’kan daripada engkau yakni diri engkau, dan daripada fana’ engkau itu hingga tiada engkau lihat akan wujud engkau dan ‘adam engkau, maka patutlah bagi Kami.
Maka tiada patut engkau bagi sir Allah itu melainkan kemudian daripada difana’kan akan dikau oleh Tuhannya.
Maka tatkala itu kami taruhkan rahasia Kami, yaitulah makrifat yang dinamakan oleh ahlullah Jannatul ‘Ajilah.
Maka jadilah Allah itu pandangannya dan ia pun tempat tajalli Tuhannya, dan dari kerana inilah disebutkan pula di dalam hadis qudsi:
الانسان سري وانا سره
Artinya bermula segala arif yang kamil itu rahasia-Ku
yakni menerima rahasia-Ku yakni makrifat akan Daku dan Aku itu rahasianya yakni Aku itu pandangannya dan pendengarnya dan penglihatnya dan wujudnya dengan Daku daripada Aku kepada-Ku, maka tiada ada yang lain sertanya. Inilah martabat ahdiyah yang hapus daripada asma’ dan rusum.
Dan mengisyaratkan maqam ini sabda Nabi ﷺ:
كان الله ولا شيئ معه
Artinya adalah Allah taala sebelum lagi menjadikan alam ini dan tiada sesuatu serta-Nya.
Dan kata Junaid ra:
وهو الان كما كان عليه

Dan ialah sekarang seperti barang yang ada atasnya.
Maka tiada ia mengenalkan Allah melainklan dengan Allah, dan tiada ia menyebutkan Allah melainkan dengan Allah, maka tiada mengetahuikan Allah melainkan dengan Allah, dan tiada ia tahu akan wujud dirinya dan akan ‘adamnya.
Maka inilah yang dinamakan fana’ fillah dan baqa’ billah. Maka dinamakan pula akan haqqul yakin.
Dan bermula makna sir itu yaitu seperti kata Syekh Qasim Khan pada kitabnya yang bernama Siyarus Suluk Ila Malikil Muluk:
السر هو اللطيفة الربنية وهو باطن الروح
Artinya bermula as sir itu sesuatu yang halus yang bangsa rabbaniyah dan yaitu di dalam batin ruh.
Dan kata setengah ulama adalah makna as sir itu yaitu perkataan yang tersembunyi yakni percitaan atau perjanjian yang mengkhafi pada batin ruh tergerak-gerak yang ghaib dan tempat musyahadahnya itu alam malakut serta hak taala sekira-kira adalah ia mendengarkan kalam Allah pada tempat yang berlaku segala sifat Hak taala di dalam ghaib dan tiada dapat melihat akan dia.
Dan sirrus sir itu yaitu dibalik tirai di atas alam malakut, dan musyahadah ia akan alam jabarut serta mu’ayanah ia akan Zat-Nya dan akan segala sifat-Nya dan segala ajaib anwar Allah.
Maka dikenalkan Allah dengan Allah.
Dan sebab itulah firman Allah taala di dalam hadis qudsi dengan kata-Nya:
وفى السر انا
Yakni di dalam sir itu Aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar