Menurut Imam Nawawi Al-Bantani,
sebagian ulama ahli hikmah berkata:
“Barang siapa berma’rifat terhadap Allah, tentu tidak merasa nikmat bergaul dengan makhluk-Nya.
Barang siapa berma’rifat terhadap dunia, tentu tidak akan menyukainya. Barang siapa berma’rifat terhadap keadilan Allah, tentulah tidak akan terlibat dalam masalah konflik/sengketa.”
Ma’rifat terhadap dunia maksudnya memahami bahwa dunia pasti akan
lenyap. Ma’rifat terhadap keadilan Allah maksudnya benar-benar yakin
akan adanya keadilan Allah. Oleh karena itu, dia selalu mengalah,
sehingga tidak pernah terlibat dalam sengketa.
Al-Hasan al-Bashri r.a. telah mengatakan sehubungan dengan pengertian ini bahwa barang siapa mengenal Allah, pasti akan menyukai-Nya; dan barang siapa mengenal dunia, maka ia akan membencinya.
Hal yang sama dikatakan oleh Imam as-Syafi’i r.a. melalui bait-bait syair berikut:
Dunia itu tidak lain bangkai yang diubah bentuknya
Menjadi rebutan anjing-anjing yang siap melahapnya
Jika engkau menjauhinya berarti engkau peroleh kedamaian dari ahlinya,
tetapi jika engkau ikut merebutnya, engkau harus bersaing
dengan anjing-anjing lain yang mengejarnya."
---Dikutip dari kitab Nasha'ihul Ibad karya Imam Nawawi Al-Bantani
Al-Hasan al-Bashri r.a. telah mengatakan sehubungan dengan pengertian ini bahwa barang siapa mengenal Allah, pasti akan menyukai-Nya; dan barang siapa mengenal dunia, maka ia akan membencinya.
Hal yang sama dikatakan oleh Imam as-Syafi’i r.a. melalui bait-bait syair berikut:
Dunia itu tidak lain bangkai yang diubah bentuknya
Menjadi rebutan anjing-anjing yang siap melahapnya
Jika engkau menjauhinya berarti engkau peroleh kedamaian dari ahlinya,
tetapi jika engkau ikut merebutnya, engkau harus bersaing
dengan anjing-anjing lain yang mengejarnya."
---Dikutip dari kitab Nasha'ihul Ibad karya Imam Nawawi Al-Bantani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar