Minggu, 05 Juni 2016

"Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zahir dan yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al-Hadid :3)

Dengan-Nya aku meyakini, kepadaNya aku berlindung.
"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
(Al-Fatihah:2-3).
.
Segala puji bagiNya, Keagungan yang selalu mencukupi. Semoga, keselamatan senantiasa terlimpah kepada seluruh hambaNya yang memilih jalan kebenaran, terlebih bagi manusia agung itu, Muhamad saw.
Tersebut yang telah dijelaskan, man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu "barangsiapa mengenal dirinya, ia akan mengenal Tuhannya."
Segala puji bagiNya, tidak ada sesuatu yang mendahului keesaanNya kecuali Dia, dan tidak ada sesuatu setelah keesaanNya kecuali Dia. Dia wujud tanpa sesuatu yang mengiringiNya, baik sebelumNya maupun sesudahNya. Dia tidak di atas, tidak pula di bawah. Dia tidak memerlukan bagaimana, atau pun perlu di mana. Dia tidak terikat oleh masa, ruang, mahu pun waktu. Dia tidak berubah, tidak pula berada di suatu tempat.
.
"Mahasuci Allah, yang di tanganNya segala kerajaan (tunduk dan patuh), dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu."
(Al-Mulk :1)
.
Diri-Nya sekarang, sebagaimana diriNya dahulu. Dia Satu, tanpa kesatuan. Dia Sendiri, tanpa kesendirian. Dia tidak terwujud dari nama, atau sesuatu yang dinamai, karena namaNya adalah Dia, dan Dia disebut Dia. Tidak ada nama selain Dia, dan tidak ada yang disebut selain Dia, karena Dia adalah nama dan sebutan.
Dia yang pertama tanpa ada yang mendahuluiNya. Dia yang terakhir tanpa ada yang berakhir setelahNya. Dialah yang Nyata tanpa ada yang menyatakan. Dan Dialah yang Rahasia tanpa ada yang merahasiakan. Dialah wujud huruf-huruf yang pertama, dan Dialah wujud huruf-huruf yang terakhir. Dialah wujud huruf-huruf yang nyata, dan Dialah wujud huruf-huruf yang rahasia. Tidak ada yang awal maupun yang akhir, tidak ada yang zahir maupun yang batin, kecuali hanya Dia
.
"Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zahir dan yang Batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
(Al-Hadid :3)
.
Bentuk huruf-huruf yang nyata adalah Dia, bentuk huruf-huruf yang rahasia adalah Dia. Bentuk huruf-huruf yang pertama adalah Dia, dan bentuk huruf-huruf yang terakhir adalah Dia. Tidak ada yang nyata maupun yang rahasia, kecuali hanya Dia. Tidak ada sesuatu pun yang menjadikan huruf-huruf itu tampak nyata, karena yang menjadikan huruf-huruf itu tampak nyata adalah Dia.
.
Pahamilah baik-baik penjelasan ini, agar engkau tidak terperangkap dalam pandangan hululiah (sifat Tuhan menyatu dengan sifat manusia).
"Sesungguhnya, Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia menyemayamkan kekuasaanNya di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang(yang masing-masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah! Mencipta dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Tuhan semesta alam."
(Al-Akraf :54)
.
Dia tidak bersemayam dalam sesuatu, tidak pula sesuatu itu berada dalam diriNya. Dia tidak masuk, tidak pula keluar. Dia tidak dapat dipelajari dengan pengetahuan, tidak pula dirasionalkan menggunakan akal. Dia tidak dapat dipahami melalui perasaan, tidak pula diduga-duga menggunakan hati. Dia tidak dapat diraba, Dia tidak dapat dilihat oleh mata mahu pun mata hati, dan Dia tidak dapat dikaji, ditelusuri, mahu pun diteliti.
.
"Dia tidak dapat disaksikan oleh penglihatan mata hati, sedang Dia dapat menyaksikan segala yang terlihat, sebab Dialah yang Mahahalus lagi Maha Mengetahui." (Al-Anam:103)
.
Tidak ada yang dapat menyaksikanNya,kecuali Dia. Tidak ada yang sanggup menemukanNya, kecuali Dia. Dan tidak ada yang mampu mengetahuiNya, kecuali Dia. Dialah yang mampu menyaksikan diriNya sendiri, dan Dialah yang sanggup mengetahui diriNya sendiri. Selain diriNya, tak satu pun yang sanggup menyaksikan dan menemukan diriNya.
Apa yang menjadi penghalang bagi selainNya untuk menyaksikan DiriNya adalah sifat kesatuanNya, namun kesaksianNya terhadap selainNya tidak ada sesuatu pun yang sanggup menghalangi pandanganNya.
.
Adapun, sesuatu yang menutupi diriNya dengan sifat kesatuanNya tidak perlu dipertanyakan, bagaimana…?
"Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuatNya, melainkan merekalah yang akan ditanyai."
(Al-Anbiya :22)
.
Selain diriNya, tidak ada yang mampu menyaksikanNya,sekalipun ia seorang nabi yang diutus, wali yang sempurna, maupun raja yang begitu tulus menyembahNya. Yang demikian, karena nabiNya adalah Dia, utusanNya adalah Dia, ajaranNya adalah Dia, dan ucapanNya adalah Dia. Dia mengutus diriNya, dengan diriNya, kepada diriNya tanpa perantara, mahu pun sebab selain diriNya. Tidak ada jarak antara yang mengutus dan yang diutus, antara yang diajarkan dan yang diajar.
.
"Dan kepunyaan Allahlah Timur dan Barat, maka ke mana pun kalian menghadap, di situlah wajah Allah terlihat. Sesungguhnya, Allah Mahaluas (rahmatNya) lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah:115)
.
Wujud-Nya nyata tanpa sesuatu yang mendahuluiNya. Dialah wujud keterdahuluan. Dialah wujud keabadian. Dialah wujud kekekalan. Dia nyata dalam diriNya, kemudian menyatakan diri melalui diriNya. Selain diriNya itu tidak ada, selain diriNya hanya bayangan. Dia tidak memerlukan selainNya, melainkan selain diriNyalah yang memerlukanNya.
.
Nabi saw. bersabda: "Keberadaan wujudNya nyata tanpa sesuatu yang mendahuluiNya. Singgasana kekuasaanNya Ia semayamkan di atas air, kemudian Ia menciptakan langit dan bumi. Lalu, Ia menetapkan hukum sebab akibat seluruh keberadaan yang diciptakanNya."
(Hr. Al-Bukhari, 2002, hadis no. 7418).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar