Kamis, 02 Juni 2016

-Fathur Rabbani (Syekh Abdul Qodir Jaelani)

Tahukah engkau berapa banyak orang yg memiliki laku ketaatan, puasa dan salat,
akan tetapi Dia tidak menganggapnya sama sekali 
sebab yg diinginkan-Nya darimu adalah 
hati yg bersih dari kotoran dan kebatilan. 

 Seorang pezuhud yg munafik, hanya lahiriahnya saja yg bersih, 
tapi batinnya kotor. 
Kepucatan ia biaskan di kedua pipinya, namun kekhusyukan 
ia letakkan di kedua pundaknya dengan makanan lezat diatasnya. 
Zuhudnya hanya mencegah tangan, sementara batinnya mengemis, 
Nafsunya menghasratkan pujian dan celaan, 
dan matanya memperhatikan apa yg di tangan manusia.

Adapun orang arif, 
meski lahiriahnya tercemar oleh sesuatu 
berupa bagian-bagian yg memang utk dirinya dan berkait dgan dirinya, 
sebagai cendekia Raja yg seolah menjadi guru privatnya dan petinggi pasukannya, 
 akan tetapi nuraninya tetap sehat,hatinya bersih, dan kehadirannya terpandang.
Gelombang ilmu terus mengombang-ambingkannya, 
namun samudera dunia tetap tidak memenuhi hatinya. 
Segala sesuatu yg ada di tujuh langit dan bumi, 
serta eksistensinya sudah lenyap sama sekali bagi hatinya

Demikianlah protototipe seorang arif dan pezuhud.
Engkau tidak memiliki basis informasi dalam masalah ini, 
tetapi mengapa tidak kaupotong lidahmu saja 
dari berprasangka (buruk) terhadap manusia.

-Fathur Rabbani (Syekh Abdul Qodir Jaelani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar