Rabu, 08 Juni 2016

Ya Allah, 
aku memohon maaf pada-Mu atas pembeberan rahasia-rahasia ini, 
 akan tetapi Engkau Maha Tahu bahwa aku ini orang kalah (maglub), 
ada seorang saleh yang berkata,
"Janganlah meminta maaf, 
karena tak ada yg perlu dimintakan maaf dalam hal ini" 
akan tetapi setiap aku naik kursi ini, 
aku menghilang dari kalian 
dan tak tersisa lagi di sepatu hatiku 
selain permintaan maaf pada-Nya, 
karena keterlanjuran membicarakan rahasia tsb. pada kalian. 
pernah sekali waktu aku lari dari kalian, 
namun aku terus terjatuh di tengah2 kalian lagi. 
pernah aku berniat kuat utk bermalam setiap malam di suatu tempat 
dan berjalan dari satu negri ke negri lain 
dan aku mengembara dan menghilang hingga mati.
Inilah yg sebenarnya aku inginkan, 

namun Allah 'Azza wa Jalla menghendaki sebaliknya. 
aku pun jatuh lagi di tengah-tengah tempat yang aku lari darinya.
Ketika hati telah benar dan kaki-kakinya kokoh menapak 
di pintu al-Haqq 'Azza wa Jalla, 
maka ia akan jatuh di labirin takwin (pembentukan), 
di lembah-lembah-Nya dan di samudera-Nya. 
Kadang dengan bicaranya, terkadang lagi dgan himmah citanya, 
dan terkadang juga dengan pandangannya. 
Ia menjelma menjadi tindakan Allah 'Azza wa Jalla, menghilang,lebur, dan kekal.
Hanya sedikit orang yg percaya dgan hal ini dan kebanyakan dari kalian 

malah mendustakannya, 
padahal mempercayai hal ini dan mengamalkannya adalah 
akhir dari segalanya.
-Fathur Rabbani (Syekh Abdul Qodir Jaelani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar