Kamis, 03 Maret 2016

Martabat Nafsu 7 Tingkat

1. Nafsu Ammarah. 

Letaknya di bagian dada agak sebelah kiri. 

Tabiatnya 
senang berlebih-lebihan, 
royal, 
hura-hura, 
serakah, 
dengki, 
dendam, 
iri, 
membenci orang, 
tidak tahu kewajiban, 
sombong, 
tinggi hati, 
senang menuruti syahwat, 
suka marah-marah 
dan akhirnya gelap 
tidak mengetahui Tuhannya.

2. Nafsu Lawwamah. 

Letaknya ada di dalam hati sanubari di bawah susu yang kiri kira-kira dua jari. 

Tabiatnya 
acuh, 
senang memuji diri, 
pamer, 
senang mencari aibnya orang lain, 
senang menganiaya, 
berdusta, 
pura-pura tidak tahu kewajiban.

3. Nafsu Mulhimah. 

Tempatnya kira-kira dua jari ke arah susu yang kanan dari tengah dada. 

Tabiatnya 
suka memberi, 
sederhana, 
menerima apa adanya,
 belas kasih, 
lemah lembut, 
merendahkan diri, 
taubat,
sabar dan 
tahan menghadapi kesulitan serta 
siap menanggung betapa berat dan 
lelahnya melaksanakan kewajiban.

4. Nafsu Muthmainnah. 

Tempatnya di dalam rasa kira-kira dua jari ke arah susu kiri dari tengah-tengah dada. 

Tabiatnya 
senang bersedekah, 
tawakkal, 
senang ibadah, 
senang bersyukur kepada Tuhan,
 ridha kepada hukum ketentuan Allah dan 
takut kepada Allah.

5. Nafsu Radhiyah. 

Tempatnya di dalam hati nurani dan di seluruh jasad. 

Tabiatnya 
pribadi yang mulia, 
zuhud, 
lkhlas, 
waro,
 riyadhah, dan 
menepati janji.

6. Nafsu Mardhiyah. 

Tempatnya di alam yang samar, mengarah kira-kira dua jari ketengah dada. 

Tabiatnya 
bagusnya budi pekerti,
 bersih dari segala dosa, 
senang mengajak dan memberi nasehat 
kepada semua makhluk.

7. Nafsu Kamilah. 

Tempatnya di alam yang sangat samar. Mengarah di kedalaman dada yang paling dalam. 

Tabiatnya: 
Ilmu-Yakin, Ainul-Yakin dan Haqqul-Yakin.

Sebagaimana diterangkan di atas, bahwa 
meskipun Nafsu Mulhimah sama dengan Nafsu Kamilah 
yang tabiatnya bagus-bagus, luhur dan mulia, 
namun tetap harus bersandar kepada Guru Wasithah 
dalam mengamalkannya.

Karena telah jelas disepakati oleh para ulama ahlulh bathin bahwa:

“LA BIWUSHUULI ILAIHI ILLA BI WAASITHATIN”. 

Tidak akan dapat sampai dengan selamat 
bertemu dengan Allah Dzat Yang Maha Ghaib 
apabila tidak dengan Wasithah perantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar