Senin, 21 Maret 2016

TENTANG MELIHAT ALLAH.......

Fatwa Kehidupan
------------------------
TENTANG MELIHAT ALLAH.......
=============================
Saudara2 fahamilah, jika melihat Allah yang engkau maksud adalah melihat DzatNYA, maka kukatakan saja, bahwa tidak ada seorangpun, walaupun para nabi dan para wali yang pernah melihat Dzat ALLAH. Jika ada yang mengatakan melihat Dzat Allah itu adalah dusta besar, pendusta diatas pendusta. Bahkan hanya sekedar melihat udara saja tdk ada yg mampu, meski memiliki mata batin yang super tinggi.
Wujud tertinggi yang bisa ditembus oleh mata batin adalah wujud NUR atau cahaya, itulah yg nampak. itupun, cahaya itu adalah maknawiah2 saja. Dan sebagian besar orang hanyalah masuk dalam "suwung ing ndalem angen2", yaitu suwung hasil angan2 belaka, karena akal bawah sadar manusia, bisa mewujudkan suwung. iya, akal jg bisa mewujudkan suwung.
diantara orang, gara2 pelajaran buku fisika anak SMP tentang zat, maka mrk ada yg mengartikan Dzat Allah, sbg zat Allah, lalu dianggap spt zat cair, zat padat dsb...... Lalu beranggapan bahwa tubuhnya itulah Dzat Allah. Jauh panggang dari api..... mrk tertipu buku fisika SMP. heuheuheu.....
Saya sudah terangkan tentang hal itu kemarin, yaitu ada yg memandang Allah sbg Dzat belaka, adapula yg sbg kesatuan utuh Dzat dan sifat.
Lalu apa yang disaksikan dari Allah, yaitu wujud dari cahayaNYA.... yg terluar adalah alam lahiriah inilah berasal dari cahayaNYA jg, lalu alam2 tinggi batiniah yg berlapis-lapis.......
Mengajak orang lain untuk mengenal Allah, adalah sesuatu yg mulia, namun tak perlu berdusta......
yang tertinggi bisa dijangkau adalah alam cahaya Ketuhanan atau alam ilahiyah...... itulah alam seluruh ilmu dan pengetahuan berada...... diatas itu, maka seluruh pengetahuan menjadi lenyap, adanya hanyalah "tidak tahu", sebenarnyalah "tidak tahu" adalah pengetahuan yang tertinggi.
Karena titah dasar dari ketidak tahuan itulah, maka seluruh alam semesta ini berputar-putar selama-lamanya, hanya untuk "mencari tahu"....... "siapa aku, bagaimana aku bisa ada, bagaimana awalku" dsb......
Ketika melampaui alam cahaya tertinggi, maka adanya adalah hanya "tidak tahu". 
tidak tahu itu yang seperti apa??.... ya tidak tahu....... 
yang ada siapa dalam tidak tahu???..... ya tidak tahu...... 
engkau siapa dalam tidak tahu??...... ya tidak tahu......
Setitik saja engkau tahu, makrifat langsung batal dan anjlok ke alam yg lebih rendah.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar